Sabtu, 07 Agustus 2010

Babi Berwajah Monyet Di Cina


Seekor babi di Cina baru-baru ini melahirkan lima ekor anak babi. Hal ini adalah sebuah peristiwa yang biasa, namun yang luar biasa adalah, salah satu dari anak babi tersebut memiliki wajah seperti monyet. Babi tersebut adalah kepunyaan satu keluarga yang tinggal di desa FengZhang.


Para ahli yang dimintai pendapat mengatakan kondisi anak babi yang aneh tersebut kemungkinan dikarenakan oleh sebuah cacat yang disebut sebagai holoprosencephaly, sebuah kelainan pada perkembangan otak yang dapat menyebabkan cyclopia (kondisi yang menyebabkan mata tidak terpisah dengan sempurna).

Pemiliknya semula ingin membuangnya, namun anaknya ternyata menyukai anak babi tersebut dan ingin memeliharanya. Sekarang, anak babi itu menjadi atraksi turis.

Babi yang serupa juga pernah lahir di wilayah Watuliney, Manado, Indonesia. Ini foto-fotonya :




Rekor Guiness Pecah Lagi - Hezi Dean Bertahan Hidup 64 Jam Dalam Balok Es Delapan Ton


Rekor bertahan hidup dalam balok es milik David Blaine telah bertahan selama sembilan tahun, tanpa ada yang berhasil menumbangkannya. Namun, akhir tahun 2009, upaya mematahkan rekor itu akhirnya berhasil. Adalah Hezi Dean, pesulap muda dari Israel, berhasil bertahan hidup selama 64 jam di dalam balok es seberat 8 ton. Ia menumbangkan rekor lama 58 jam atas nama David Blaine yag diukir di New York Times Square pada tahun 2000.


Para simpatisan yang berkumpul di Rabin Square, Tel Aviv, Israel, berteriak-teriak memberia semangat pada Hezi Dean agar dia tetap bertahan. Sementara paramedis berjaga-jaga untuk memberi pertolongan jika terjadi hal-hal yang diluar kendali. “Jangan mati Hezi Dean! Jangan mati Hezi Dean!” Teriak para pendukung menyemangati.

Keinginan menumbangkan rekor David Blaine, yang juga seorang pesulap kondang, memang sejak lama menjadi impian Hezi Dean. Ambisi itu muncul karena banyak yang mencoba namun gagal. Karena itu, ia bekerja keras menyiapkan diri, tidak mau mengikuti jejak pendahulunya yang akhirnya kandas. Hasil kerja keras Hezi Dean membuahkan hasil ketika ia keluar hidup-hidup dari balok es yang suhunya di bawah 0 °C.

Ini merupakan aksi luar biasa. Karena pesulap berusia 29 tahun ini berada dalam balok es itu hanya mengenakan kaos tipis dan celana jeans. Dalam keadaan lemas, dia dipapah keluar dari balok es yang sudah dipotong itu, lalu masuk ke dalam ambulans yang langsung melarikannya ke rumah sakit.

Sejauh ini belum diketahui bagaimana kondisi kesehatan Hezi Dean setelah aksi nekatnya itu. Namun diperkirakan pesulap muda ini tidak akan pulih dalam waktu yang cepat. David Blaine dalam sebuah wawancara mengaku, berada dalam balok es selama 58 jam, adalah pengalaman yang sangat berat.

Akibatnya, kesehatannya menjadi sangat terganggu. Bahkan dia tidak bisa berjalan selama satu bulan. Bisa jadi Blaine merasa kapok. Karena sempat terucap darinya, tidak ingin lagi melakukan aksi yang berat seperti itu.

Sepanjang kariernya itu, David Blaine telah melakukan sejumlah aksi berbahaya yang akhirnya tercatat dalam rekor dunia. Hal ini juga menjadi ilhampara pesaingnya untuk berusaha menumbangkan rekor-rekor yang telah dibukukannya. Selain bertahan dalam balok es terlama, Blaine juga pernah mencatat aksi spektakulernya yakni tinggal dalam kotak yang menggantung di atas Sungai Times, London, selama 44 hari, pada tahun 2003. selama 1 bulan lebih ia tinggal di dalam kotak transparan dimana segala aktivitasnya di dalam tersebut dapat dilihat semua orang yang melintas di sana.

Aksi Blaine ini mengilhami Stuart Kettell, asal Inggris, yang juga berencana hidup dalam kotak transparan yang digantung di udara selama sepekan, pada 28 Maret 2010 nanti. aksi Stuart ini dimaksudkan dalam rangka mengupulkan dana bagi yayasan Kanker McMillan.

“Hacker” Curi Dokumen Rahasia Militer Korsel-AS


Militer Korea Selatan (Korsel) sedang melakukan penyelidikan intensif atas serangan hacker (pembobol situs internet) yang berhasil mencuri data rencana-rencana pertahanan rahasia dengan AS. Mereka menyebutkan serangan tersebut tak menutup kemungkinan dilakukan oleh Korea Utara (Korut). “Dugaan serangan ini terjadi akhir bulan lalu oleh staf Korsel tak mencabut sebuah USB (flashdisk) saat ia mengalihkan komputer militer dari akses rahasia menuju internet,” jelas juru bicara Menteri Pertahanan Won Tae-jae.

USB tersebut berisikan kesimpulan rencana operasi militer oleh Korsel dan tentara AS bilamana terjadi perang di semenajung Korea. Won mengatakan, dokumen yang dicuri bukan teks penuh dari rencana operasional, namun 11 halaman file digunakan untuk informasi kepada militer.

Won menambahkan, tak menutup kemungkinan jika Pyongyang terlibat dalam penyerangan hacker menggunakan IP address Cina. Kantor berita Yonhap juga melaporkan para hacker acapkali menggunakan IP address Cina. Namun disebutkan, keterlibatan Korut belum bisa dikonfirmasi langsung kebenarannya. Para staff di NIS (agen mata-mata Korsel) belum memberikan komentar apapun mengenai masalah ini.

AS menempatkan 28.500 pasukannya di Korsel untuk menakut-nakuti potensi ancaman agresi dari Korut. Dua Korea ini secara teknis masih dalam susunan perang karena Perang Korea 1950-1053 berakhir dengan genjatan senjata, bukan perjanjian damai. Kasus terakhir ini terjadi beberapa bulan setelah hacker melakukan serangan tingkat tinggi cyber attacks hingga menyebabkan macetnya web pada situs-situs yang digunakan AS dan Korsel. Situs yang terkena efeknya termasuk di Gedung Putih dan Blue House di Korsel.

Media Korsel menyebutkan, Korut unit perang dunia cyber dan mencoba menembus jaringan militer AS dan Korsel untuk mengumpulkan dana rahasia sambil mengganggu sambungannya. Rezim ini memiliki 500 hingga 1.000 spesialis hacker.

Google Bantah Hengkang Dari Cina


Pemilik mesin pencari terpopuler di dunia, Google Inc., menegaskan bahwa pihaknya masih berpikir dan membantah segera hengkang dari Cina setelah mengalami serangan bertubi-tubi pada jejaringnya yang berimbas pada pencurian hak kekayaan intelektual.

Perusahaan multimedia tersebut memberikan pernyataan itu setalah memasuki minggu kedua dari negosiasi panjang yang berisiko tinggi dengan pemerintah Cina, di tengah spekulasi lembaga bisnis yang berkantor pusat di Amerika Serikat ini bakal hengkang dari Cina demi mencegah kegiatan mata-mata di dunia maya.

Google menyatakan, tidak sanggup lagi untuk menyaring konten dalam google berbahasa Cina (www.google.cn), dan berusaha untuk menjadi mesin pencari legal tanpa penyaring (filter) atau keluar dari pasar.


Kebanyakan dari penyaring laman www.google.cn masih berada pada tempatnya, Minggu (17/1) lalu, dan mempu menghasilkan beberapa pencarian, seperti kasus pembunuhan massal Tiananmen pada 4 Juni 1989, dan tampaknya masih leluasa untuk dicari.

Pihak Google mengumumkan, keterkaitan pengguna internet di Cina sekitar 384 juta orang, yang merupakan pasar internet terbesar berdasarkan jumlah pengguna melalui berbagai blog dan sejumlah media lokal yang menjadi “penyusup tanpa nama”, seperti yang dikatakan pihaknya bahwa telah memutuskan untuk menutup kantornya di Cina.

Pihak Google langsung membantahnya, dan mengatakan bahwa perusahaannya sedang dalam proses pemeriksaan internal terhadap jaringannya sejak serangan pada pertengahan Desember. Pihaknya juga mengatakan akan menunda pembicaraan dengan pihak pemerintah Cina selama beberapa minggu ke depan.

Cina mencoba memberikan ancaman terhadap Google agar hengkang dari negeri itu, dan pihaknya menyatakan bahwa ada banyak cara untuk menyelesaikan persoalan itu, tetapi paksaan terhadap semua perusahaan asing yang ada di Cina, termasuk Google harus tunduk pada hukumnya.

Pihak Gedung Putih mengatakan hal itu membawa pada masalah diplomatik terhadap Cina yang secara resmi harus memberi penjelasan terhadap serangan tersebut.

Isu Google menjadi sesuatu yang mengganggu hubungan Cina dan AS, dan dibuktikan pada pernyataan terhadap turunnya nilai tukar mata uang Cina, proteksionisme perdagangan dan persenjataan AS yang dijual ke Taiwan.

Gedung Putih telah lama mengkhawatirkan program mata-mata cyber (dunia maya) Beijing, sebuah pernyataan kongres mengatakan bulan November pemerintah Cina mencoba meningkatkan serangan pada komputer AS untuk mengumpulkan data yang berguna bagi militernya.

Ketika pihak Google memperkenalkan situs www.google.cn pada tahun 2006 dengan kebijakan menyaring sendiri pencarian. Hal itu dinyatakan sebagai keuntungan buat Cina dalam memperluas akses informasi.


“Kami berpikir bahwa kami telah membuat keputusan yang beralasan, tetapi kami tidak yakin akhirnya akan menjadi salah satu yang terbaik,” kata juru bicara utama Google kepada komisi hubungan internasional AS pada 2006.

Google secara umum keberatan atas sensor yang terjadi dan menuding bahwa para peretas dari Cina yang melancarkan serangan yang berimbas pada pencurian dari hak kekayaan intelektualnya yang dipandang sebagai tindakan berani.

“Kami tidak pernah melihat sebuah perusahaan yang berada di bawah kekuasaan pemerintah Cina yang bekerja untuk publik dan sekaligus sedang berkonfrontasi,” ungkap James McGregor, konsultan senior kepada badan konsultasi urusan publik Apco Worldwide.

Tetapi, hal itu bisa jadi bumerang yang menandakan bahwa perusahaan itu telah menghancurkan prospeknya sendiri di Cina terlepas dari ia keluar dari ancaman atau hengkang dari Cina.

Analis JPMorgan, Dick Wei, mengatakan bahwa hubungan Google dengan pemerintah Cina sedang genting dan jika pihaknya memutuskan tetap di Cina, hal itu dapat menjadi alasan untuk memperketat peraturan.

Wang Jinjin, analis dari UBS juga percaya bahwa hubungan Google dengan para pengiklan telah rusak sebagai dampak dari ancaman dan mereka akan dipilih Baidu Inc. sebagai mitra.
Di lain pihak posisi Yahoo menanjak setelah rekan bisnisnya di China Grup Alibaba menyatakan berhenti membantu Google.

“Melihat kasus Google, maka Microsoft Corp, selaku pihak pesaing di bisnis teknologi informasi di www.msn.com mengatakan bahwa tak ada alasan buat kami hengkang dari Cina,” katanya.

Pihak Microsoft menaruh harapan besar pada Bing mesin pencarinya di Cina, yang memiliki pasar yang kecil tetapi dapat menjadi keuntungan jika Google yang berada di urutan kedua di belakang dominasi lokal pesaingnya Baidu Inc. keluar.