Senin, 09 Maret 2009

Mengisi Long Weekend: GTG di Kebayoran Baru

Acara long weekend hari ini diisi dengan 'temu kangen dan silaturahmi' ke kediaman member sepuh milis arloji antik Pak Acil di Kebayoran. Kegiatan silaturahmi ini tidak direncanakan lama dan merupakan cetusan ide dari member milis arloji antik yang rutin melakukan 'conference maya' setiap malamnya, dan ini dilakukan untuk mengisi long weekend minggu ini. Hari ini acara kumpul-kumpul dihadiri oleh Bung Marga aka 'Agen M' (blog 'Marga-Watches'), Mas Ariska (blog 'Arlojiantique'), Stephanus, Reza (blog 'Arlojikuno'), Pak Acil selaku tuan rumah dan Arif (blog 'Jamkuno'). Kegiatan ini juga merupakan kegiatan 'pemanasan' sebelum GTG nasional yang rencananya akan diadakan bulan April di Bandung.

Kali ini suguhan pendamping adalah Serabi Solo (yang rasanya coklat semua!), soft drink dan keripik singkong.

Dan sebagai sajian utamanya tentu saja beberapa puluh koleksi-koleksi para member yang baru di akuisisi dan hendak diperkenalkan ke sesama member!



Berikut adalah beberpa koleksi yang sempat saya photo untuk anda nikmati:



Rolex manual winding Ref.6480 black dial ini milik Pak Acil. Kondisi dial sudah aging yang semula berwarna hitam menjadi agak kecoklatan. Yang paling menarik adalah kombinasi dial hands berbentuk daun, index berupa bullet index dan arabic number.

Royce seri Leadership 600 ini unik sekali karena desain bezelnya yang menyerupai Rolex Thunderbird. Dial berwarna hitam dan penempatan fungsi hari terletak diatas. Caseback jam ini terdapat logo R yang terbuat dari emas.


Watch of the day! Omega Flightmaster! jam milik Bung Marga ini kondisinya masih bagus dan serat2 casing masih terlihat jelas.


Kondisi Seiko chronograph cal.6139 ini adalah satu-satunya jam seiko chrono milik Pak Acil dan kondisinya unbelievable! saingan berat seiko chrono Bull head-nya Mas Ariska...

Trio Chronograph dengan movement manual winding. Paling kiri dan paling kanan milik Mas Ariska dengan mesin Valjoux 7733. Jam yang di tengah milik Arif adalah jam rusia Strumanski dengan mesin cal.3133 yang merupakan versi valjoux 7733-nya rusia.


Kedua Enicar sherpa guide ini dalam kondisi yang luar biasa. Sering melihat dan mendapatkan jam seperti ini tapi biasanya dalam kondisi yang tidak semulus ini. Enicar sebelah kiri milik Mas Ariska yang tetap mempertahankan kaca mikanya yang sudah rengat seribu (bukan pecah), sehingga kemulusan dial tidak terlihat jelas. Tapi coba perhatikan tulisan nama-nama negara di bezelnya..masih terlihat sangat jelas dan mulus! Enicar sebelah kanan milik Arif dengan perbedaan pada inner GMT bezel yang seolah terbagi menjadi 4 bagian.


Rolex 6694 tahun 1959 yang ada pada posting sebelumnya menemukan 'teman seangkatan' milik Pak Acil. Kondisi mirip dn perbedaan utama pada kecenderungan oksidasi dial. Dial milik Pak Acil (sebelah kiri) cenderung berwarna hitam kecoklatan sedangkan milik saya hitam kehijauan.
Pukul 13.45, pertemuan berakhir dan beberapa jam berpindah kepemilikan...


Minggu, 08 Maret 2009

OMEGA Speedy Mark II Chequer Dial

Omega Speedy ini adalah salah satu varian dari 3 jenis speedy Mark 2 yang dikeluarkan oleh Omega. Karena desain unik dengan finishing berbeda di pinggir dial maka tipe ini sering disebut sebagai mark 2 chequer dial atau Racing dial (karena mirip bendera racing kali).
Dial berwarna abu-abu dengan kombinasi yang menarik antara warna kuning, putih dan orange (atau merah ya?). Jarum sub register berwarna kuning.






Rolex 6694 Manual winding Ca.1959

Ada sesuatu hal yang sangat menarik buat saya dari Rolex produksi tahun 50-an, yaitu desain dialnya. Contohnya adalah Rolex 6694 ini. Dari catatan di pada caseback diketahui bahwa jam ini dibuat pada kwartal ke-3 tahun 1959. Desain tulisan ROLEX masih menggunakan huruf kapital Arial dengan sistem tempel kepingan baja dan bukan sablon seperti era sesudahnya.
Jarum model daun (leaf hands) yang menurut saya sangat anggun dan luwes. indeks penunjuk jam menggunakan bentuk lancip kecuali pada penunjuk angka 6 dan 9. Semua indeks berwarna gold. Tanggal menggunakan 2 warna yaitu merah (tanggal angka genap) dan hitam (tanggal angka ganjil). Sistem penanggalan berbeda warna ini sering disebut sebagai Roullete Date.


Kalau anda klik gambar diatas akan terlihat bahwa dial jam ini sudah teroksidasi secara alami dan berubah warnanya menjadi agak kehijauaan dan terlihat bercak-bercak merata pada dial. Tulisan Oysterdate berwarna kuning sedangkan tulisan Precision berwarna putih. Saya kurang tahu masalah perbedaan warna ini, apakah tulisan Precision dibuat/ digrafir ulang atau tidak sebab kualitas buatannya sangat bagus dan alami. Atau mungkin tulisan itu dibuat putih untuk menyamakan dengan warna jarum yang berwarna steel/ putih.
Rolex 6694 produksi tahun 50-60an awal menggunakan rantai oyster tipis dan kebetulan rekan saya memiliki sisa rantai oyster tipis dengan sistem klem pada tiap sambungan rantai. Kondisi rantai memang tidak mulus sekali namun sesuai dengan usianya yang sudah 50 tahun. Beginilah setelah 6694 saya dipasangkan dengan rantai oyster.


Salah satu ciri rantai Rolex periode ini adalah pemasangan logo Rolex yang menyembul dari pinggir claps dan nampak seperti 'bunga' ketimbang 'mahkota.


Saya coba bandingkan 6694 tua saya dengan 6694 generasi terakhir tahun awal 80-an. Yang kanan memang kalah kinclong dan mulus, tapi aura dan 'wibawa'nya beda.. :-)


Minggu, 01 Maret 2009

Seiko Chronometer: The story behind

Mungkin anda pernah melihat atau memiliki sebuah Seiko high-end antik dengan tulisan chronometer pada dialnya (contoh gambar seiko chronometer dibawah). Sebelumnya saya berpendapat mungkin seiko membawa produk-produk high-end nya untuk di uji di Swiss guna mendapatkan sertifikat Chronometer. Namun ternyata Seiko tidak pernah melakukan itu.

Gambar Seiko chronometer ini dipinjam dari forum seiko di Timezone dan merupakan property dari Kohei (moderator).

Seiko menggunakan kata 'Chronometer' khusus untuk jam-jam yang memiliki presisi tingi dan digolongkan dalam high-end seiko sampai tahun 1967. Pengujian dilakukan di laboratorium 'French Chronometer Standard' yang memiliki kesamaan dengan sistem pengujian chronometer di Swiss. Mereka melakukan sendiri pengujian terhadap jam-jam high end mereka dan juga mengeluarkan sertifikat untuk hasilnya. Gambar dibawah adalah contoh sertifikat chronometer yang dikeluarkan tahun 1966 oleh laboratorium itu.


Kegiatan yang semula dianggap sah-sah saja akhirnya berhenti setelah COSC Swiss tidak mengakui pengujian yang dilakukan tanpa sepengeahuan mereka dan menuntut Seiko untuk menghentikan semua pengujian dan penggunaan nama Chronometer pada setiap jam high end mereka. Hal ini dikarenakan nama 'Chronometer' adalah copyright dari COSC Swiss.
Pada tahun 1970 terjadi perubahan. COSC akhirnya membuka perwakilan sertifikasi dan mulai melakukan pengujian movement-movement jam di Jepang karena pada masa itu Seiko semakin produktif mengeluarkan jam-jam high-end seperti Grand Seiko dan King Seiko. Keputusan COSC ini semakin memperkuat jam-jam Jepang dalam memasarkan produknya ke pasar luar Jepang terutama Amerika dan Eropa yang selama ini selalu menyepelekan produk-produk jam Jepang. Penggunaan nama 'chronometer' ini pula sebagai alat ampuh Seiko dalam memposisikan produk high-end nya sama dengan jam-jam buatan Swiss.
Beberapa jam high-end seiko seperti contoh Seiko KS dibawah memang diposisikan untuk pasar non Jepang. Khusus jam-jam dalam kategori ini tidak lagi menggunakan inisial KS pada dialnya dan mengutamakan tulisan 'Chronometer Officially Certified'. Casing juga menggunakan lapisan emas (gold capped) aga sesuai dengan selera masyarakat di Eropa dan merika.



Pada tahun 1986, COSC menutup kantor perwakilanya di Jepang karena semakin sedikit jam-jam yang diuji dan mendapatkan sertifikat chronometer. Hal ini juga diakibatkan karena semakin gencarnya produksi jam-jam quartz yang tidak membutuhkan uji presisi ini.

Ada satu jenis Seiko KS yang bertuliskan 'Special' pada dialnya. Jam ini memang special karena diuji dan di-adjust jauh lebih baik dari uji jam yang lain. Versi 'Special' ini mengunakan automatic cal. 52XX-6000 dan merupakan salah satu automatic high-end movement terbaik yang pernah dibuat oleh Seiko. Gambar dibawah adalah salah satu contoh versi 'Special' KS date. Gambar ini saya ambil dari forum seiko Timezone dan pemiliknya adalah Kohei sang moderator forum.



Pada masa COSC masih melakukan pengujian chronometer di Jepang, Seiko tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan membuatnya sebagai alat marketing yang ampuh untuk membuka pasar ke luar Jepang. Gambar dibawah adalah salah satu contoh brosur yang digunakan oleh Seiko chronometer untuk mempromosikan produknya.