Selasa, 22 Mei 2012

Sistem Pembelajaran di Amerika Serikat

LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa.

Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali,sampai dia menyerah.

Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberinilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.

Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?” “Dari Indonesia,” jawab saya. Dia pun tersenyum.

BUDAYA MENGHUKUM
Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.

“Saya mengerti,” jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. “Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak anaknya dididik di sini,”lanjutnya. “Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! ” Dia pun melanjutkan argumentasinya.

“Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.

Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.

Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai “A”, dari program master hingga doktor.

Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.

Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap.Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terang nya sehingga kami makin mengerti.

Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan.

Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan” mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.

*** Etika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi.

Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan. Ada semacam balas dendam dan kecurigaan.

Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak.

Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan.

Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal. Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. “Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.”

Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif.

Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan “gurunya salah”. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

MELAHIRKAN KEHEBATAN
Bisakah kita mencetak orang orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru,sundutan rokok, dan seterusnya.

Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas…; Kalau,…; Nanti,…; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh.

Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun.

Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.

Ditulis oleh: Prof. Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI)

Jumat, 18 Mei 2012

Orang-orang Yang Akan Di Doakan Oleh Malaikat

  1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
  2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat
  3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di
  4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat
  5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
  6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
  7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.
  8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan
  9. Orang - orang yang berinfak
  10. Orang yang sedang makan sahur
  11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
  12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

Kumis Dalam Dunia Islam

Kumis adalah rambut yang tumbuh di atas bibir bagian atas. Telah datang perintah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memotong kumis dan tidak membiarkannya terus tumbuh hingga menutupi kedua bibir. Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma menyampaikan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Potonglah kumis dan biarkanlah jenggot (sebagaimana adanya tanpa dikurangi dan dipotong).” (HR. Muslim no. 599)

Memotong kumis dan memanjangkan jenggot –atau membiarkannya tumbuh apa adanya– merupakan amalan yang dilakukan untuk menyelisihi orang-orang musyrikin dan Majusi (para penyembah api). Karena kebiasaan mereka adalah membiarkan kumis tumbuh hingga menutupi bibir, sementara jenggot mereka cukur. Perintah menyelisihi mereka ini dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Selisihilah orang-orang musyrikin, potonglah kumis dan biarkanlah jenggot (sebagaimana adanya tanpa dikurangi dan dipotong).” (HR. Muslim no. 600)

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Potonglah kumis dan biarkanlah jenggot (sebagaimana adanya tanpa dikurangi dan dipotong), selisihilah orang-orang Majusi.” (HR. Muslim no. 602)

Dengan demikian dalam masalah memotong kumis dan memanjangkan jenggot ini, ada dua tujuan:
  1. Menyelisihi kebiasaan orang ‘ajam (non Arab), dalam hal ini orang-orang Majusi/Persia ataupun musyrikin.
  2. Menjaga kebersihan daerah bibir dan sekitarnya yang merupakan tempat masuknya makanan dan minuman.  Al-Imam Ath-Thahawi rahimahullahu menyatakan “Memotong kumis dilakukan dengan mengambil/memotong kumis yang panjangnya melebihi bibir, sehingga tidak mengganggu ketika makan dan tidak terkumpul kotoran di dalamnya.”
Batasan kumis yang dipotong adalah dipotong sampai tampak ujung bibir, bukan menipiskan dari akarnya. Sementara hadits yang menyebutkan: (“Potonglah kumis…”) yang dimaukan adalah memotong bagian kumis yang panjang hingga tidak menutupi kedua bibir.
Memang dalam masalah ini ada perbedaan pendapat. Mayoritas ulama Salaf berpendapat kumis itu dicukur sampai habis sama sekali, berdalil dengan dzahir hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Potonglah kumis dan habiskanlah.” (HR. Al-Bukhari no. 5893) Ini merupakan pendapat orang-orang Kufah.
Namun kebanyakan mereka berpendapat dilarang mencukur kumis dan menghabiskannya sama sekali, demikian pendapat yang kedua. Pendapat yang kedua ini dipegangi Al-Imam Malik rahimahullahu. Bahkan beliau memandang mencukur kumis sampai habis adalah perbuatan mencincang dan beliau memerintahkan agar pelakunya diberi ganjaran sebagai pelajaran. Dengan demikian, menurut pendapat yang kedua ini kumis tidak dihabiskan sama sekali tapi diambil/dipotong sesuai dengan kadarnya yang dengannya akan tampak ujung bibir (tidak tertutup kumis).

Sebagian ulama, seperti Ath-Thabari, punya pendapat lain. Beliau menganggap kedua-duanya boleh, sehingga seseorang boleh memilih apakah ia ingin mencukur habis kumisnya atau membiarkannya namun tidak sampai menutupi bibir (dipotong bagian yang berlebihan). Beliau berkata, “As-Sunnah menunjukkan bahwa kedua perkara tersebut dibolehkan dan tidak saling bertentangan. Karena lafadz القَصُّ1 menunjukkan mengambil sebagian, sedangkan lafadz اْلإِحْفَاء2 menunjukkan mengambil seluruhnya. Berarti keduanya tsabit (ada perintah/tuntunannya) sehingga seseorang diberi pilihan untuk melakukan apa yang diinginkannya.”

Ibnu ‘Abdil Bar rahimahullahu berkata, “اْلإِخْفَاءُ bisa dimungkinkan maknanya mengambil keseluruhan. Namun القَصُّ mufassar yakni menerangkan/menjelaskan apa yang dimaukan. Dan apa yang menerangkan/menjelaskan lebih dikedepankan dari yang global.”3 Footnote

Sebagaimana disebutkan dalam hadits: 
الْفِطْرَةُ خَمْسٌ –أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ– الْخِتَانُ وَاْلاِسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ اْلإِبْطِ وَتَقْلِيْمُ اْلأََظْفَارِ وَقَصُّ الشَّارِبِ

Sebagaimana disebutkan dalam hadits:
أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى

Tharhut Tatsrib fi Syarhit Taqrib (1/240), Al-Minhaj (3/ 140 dan 144), Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab (1/340), Ihkamul Ahkam fi Syarhi ‘Umdatil Ahkam, kitab Ath-Thaharah, bab fil Madzi wa Ghairihi, Fathul Bari (10/426), Nailul Authar (1/163).

Penulis : Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari

Referensi Untuk IT & Al-Qur'an / Hadist

Surat: Al-Alaq (96)
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (1)
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (2)
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, (3)
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, (4)
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (5) 

Logika berfikirnya – mengapa “bacalah”? Bukan “Dengarlah” atau “Lihatlah”? Membaca & tulis menulis adalah kunci utama dalam islam & orang yang berfikir. “Kalam” atau “Tulisan” adalah perantara proses pembelajaran dari Allah SWT kepada mahluknya. Komputer, IT, Internet merupakah teknologi informasi yang sangat berbasis tulis menulis.

Surat: Saad (38)
Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?  (28)
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (29) 

Logika berfikirnya – hanya mereka yang mau berfikir yang akan memperoleh berkah & pelajaran dari Allah SWT. Komputer, IT, Internet pun hanya akan bermanfaat maksimal bagi mereka yang terpelajar.

Surat: Al-Mujaadila  (58)
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (11) 

Logikanya – semakin lapang sebuah majlis akan semakin mudah bagi kita untuk belajar. Dan oran-orang berilmu pengetahuan beberapa derajat lebih tinggi dari umat lainnya. Internet pada dasarnya merupakan majlis yang amat sangat lapang, “hampir tanpa batas”. Mereka yang menjadi penulis, produsen pengetahuan di Internet akan mempunyai derajat yang lebih di bandingkan dengan mereka yang hanya mengkonsumsi pengetahuan / informasi.

Surat: Fussilat (41)
Haa Miim. (1)
Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (2)
Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, (3)
yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling, tidak mau mendengarkan. (4) 

Surat: Az-Zukhruf (43)
Haa Miim. (1)
Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan. (2)
Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya). (3) 

Surat: Yusuf (12)
Alif, laam, raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah). (1)
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (2) 

Logikanya – Al Qur'an berbahasa Arab agar kita (manusia) mengetahui & memahami, tapi tidak harus AHLI bahasa Arab. Komputer memungkinkan kita untuk mengetahui & memahami Al Qur'an dengan fasilitas searching, terjemahan dll tanpa perlu menjadi AHLI bahasa arab.

Sabda Rasullullah Saw: sebaik-baiknya manusia adalah orang yang lebih bermanfaat bagi orang lain. (H.R. Bukhari)
Logikanya – kata kunci manfaat sangat penting, semakin besar manfaat maka semakin tinggi nilai si manusia tersebut. Nilai tidak di tentukan oleh pangkat, jabatan, gaji, kekuasaan, gelar, tingkat pendidikan tapi lebih kepada manfaat pada orang lain. Komputer & Internet memungkinkan kita untuk memberikan manfaat kepada jutaan umat manusia dengan sangat effisien sekali.

Bahaya Bicara Agama Tanpa Ilmu

Memahami ilmu agama merupakan perkara sangat penting bagi setiap muslim dan muslimah.
Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam bersabda : Menuntut ilmu ( Dien ) merupakan kewajiban ( Fardhu Ain’ ) atas setiap muslim.(Hadits Shahih, Ibnu Majah no. 224, dari Anas bin Malik).

Allah mencela kebodohan,
Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara kepada mereka dan Kami kumpulkan pula segala sesuatu di hadapan mereka niscaya mereka tidak juga akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (bodoh). (Al-An’am : 11)

Agama adalah apa yang telah dikatakan Allah dalam kitabNya Al-Qur’anul Karim dan sabda RasulNya dalam Sunnahnya. Oleh karena itu berbicara masalah agama tanpa ilmu dari Allah dan RasulNya termasuk kebodohan yang sangat berbahaya. Berbicara hanya berdasarkan akal, perasaan, dugaan, dan perkiraan, atau pendapat pribadi semata (hawa nafsu) dapat sesat dan menyesatkan orang lain, beberapa bahaya berbicara masalah agama tanpa ilmu :

Hal ini merupakan perkara tertinggi yang diharamkan oleh Allah.
Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui (berbicara tanpa ilmu)." (Al-A’raf:33)
Imam Ibnul Qayyim ( beliau adalah murid dari Ibn Taimiyah ) meenjelaskan, Allah mengurutkan perkara-perkara yang diharamkan menjadi empat tingkatan. Dia memulai dari yang terendah yaitu perbuatan-perbuatan keji, kemudian dosa dan kezhaliman, kemudian menyekutukan  Allah (syirik), kemudian yang paling besar keharamannya yaitu berbicara tentang Allah tanpa ilmu. Hal itu meliputi berbicara tentang Allah tanpa ilmu di dalam nama-namaNya, sifat-sifatNya, perbuatan-perbuatanNya dan di dalam agamaNya dan syari’atNya.
Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz berkata : “Berbicara tentang Allah tanpa ilmu termasuk perkara besar yang diharamkan oleh Allah, bahkan hal itu disebutkan lebih tinggi dari perbuatan syirik . Karena di dalam ayat tersebut Allah mengurutkan perkara-perkara yang diharamkan mulai dari terendah sampai yang paling tinggi.

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan salah satu bentuk dusta atas nama Allah, yang merupakan kezhaliman terbesar.
“Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu? Maka siapakah yang lebih zhalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan ?" Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim. (Al-An’am:144)

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan kesesatan dan menyesatkan orang lain.
Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam bersabda : Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu dari hamba-hambaNya sekaligus, tetapi Dia akan mencabut ilmu dengan mematikan para ulama. Sehingga ketika Allah tidak menyisakan seorang alimpun , orang-orangpun mengangkat pemimpin-peminpin yang bodoh. Lalu para pemimpin itu ditanya, kemudian mereka berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan orang lain. (Hadits Shahih Riwayat Bukhari no. 100).

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan sikat mengikuti hawa nafsu.
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun (Al-Qashshash:50)

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan sikap mendahului Allah dan RasulNya.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Al-Hujuraat:1).

Orang yang berbicara tentang Allah tanpa ilmu menanggung dosa-dosa orang-orang yang disesatkan.
Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam bersabda : Barangsiapa menyeru kepada petunjuk, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa sebagaimana dosa-dosa orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi dosa mereka sedikitpun. (Hadits Shahih Muslim no. 2674, dari Abu Hurairah).

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu akan dimintai tanggung jawab.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak meempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya. (Al-Isra’:36).
Diantara hukum yang dapat dikeluarkan dari ayat yang mulia ini ialah :
  • Larangan menetapkan sesuatu, baik dengan perkataan atau perbuatan tanpa ilmu.
  • Ilmu terlebih dahulu sebalum berkata dan berbuat.
  • Islam mendasari segala sesuatu dengan ilmu.

Orang yang berbicara tentang Allah tanpa Ilmu termasuk tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan.
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (Al-Maa-idah:44)
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (Al-Maa-idah:45)
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (Al-Maa-idah:45).

Senin, 14 Mei 2012

Memasyarakatkan Komputer

Pemakaian komputer di Indonesia pada umumnya masih berkisar sebagai alat bantu dalam merepresentasikan informasi. Berawal dari keadaan ini, pengembangan perlu dilakukan berpegang pada hipotesa bahwa komputer hanyalah alat bantu untuk merepresentasikan informasi. Hambatan utama yang ada umumnya hanya karena masalah‑masalah "tak kenal maka tak sayang". Hal ini menimbulkan berbagai hal seperti buta komputer, perasaan takut pada komputer dsb. Proses pengenalan tentunya memakan waktu dan perlu dilakukan secara bertahap. Apalagi untuk tingkat sekolah dasar dan menengah, prinsip belajar sambil bermain yang merangsang untuk berani mengambil resiko perlu diterapkan. Hal‑hal ini diharapkan menimbulkan kesadaran akan keterbatasan dan kemampuan komputer, cara pemanfaatan komputer sebaik mungkin.

Langkah yang umum dilakukan di lembaga pendidikan komputer yang ada di Indonesia sering menitikberatan pada jumlah materi yang diberikan tanpa penekanan pada pemahaman proses dan peningkatan cara berfikir. Orang sering berfikir bahwa semakin banyak bahasa komputer yang diajarkan semakin baik. Keadaan semakin memburuk dengan banyaknya orang yang mengikuti kursus komputer hanya untuk mengejar sertifikat untuk mencari pekerjaan. Kemauan untuk mengembangkan diri, berani belajar dan mengambil resiko tidak terlalu ditekankan.
Permasalahan diatas menunjukan betapa pentingnya pemahaman konsep bekerja dengan menggunakan komputer dan peningkatan cara berfikir. Ada beberapa langkah umum yang dapat ditempuh agar seseorang dapat bekerja semaksimal mungkin dengan menggunakan komputer. Bertolak dari pemahaman bahwa komputer merupakan alat bantu untuk mempresentasikan informasi. Beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk memasyarakatkan komputer adalah sebagai berikut.

1. Tahap awal adalah memahami pengoperasian komputer. Disini diperkernalkan berbagai konsep tentang komputer mulai dari istilah, perintah, cara kerja, konfigurasi yang digunakan. Hal ini dapat dilakukan sedini mungkin sejak sekolah dasar atau sekolah menengah pertama. Salah satu issu yang juga menarik dibicarakan adalah upaya pengindonesiaan baik istilah maupun pemrograman komputer.

2. Pada tahap ini ditanamkan keuntungan‑keuntungan yang bisa diperoleh dengan adanya alat bantu komputer. Pemahaman dilakukan melalui contoh penggunaan program aplikasi untuk memperestasikan informasi seperti program pemroses kata, desktop publishing atau merancang dan menggambar menggunakan komputer (computer aided design). Karena sifat program‑program ini yang umumnya cukup mudah dioperasikan, perasaan takut untuk menghadapi komputer dapat dikikis sedikit demi sedikit dan diganti perasaan senang bekerja menggunakan komputer. Pada tahap ini, murid baru menerima komputer sebagai alat bantu.

3. Khususnya untuk pelajar‑pelajar tingkat sekolah dasar atau menengah. Pemahaman pelajaran dapat dilakukan dengan bantuan komputer. Beberapa program aplikasi yang ada dapat digunakan keperluan tersebut. Sebagai contoh untuk pelajaran matematika program aplikasi simbolik matematik seperti MACSYMA [1] atau MAPLE [2] dapat digunakan. Contoh penggunaan ke dua program tersebut misalnya dalam pemfaktoran, penghitungan akar persamaan kuadratis maupun kubik, operasi matriks, solusi persamaan linear beberapa buah anu, kalkulus differensial dan integral. Hasil perhitungan tersebut dapat disajikan di kelas pada saat pengajar menerangkan beberapa topik misalnya, persamaan gerak lurus, rangkaian listrik, populasi penduduk, penghitungan bunga uang dan sebagainya.

Di samping itu, ada perangkat lunak lainnya untuk latihan soal bahkan untuk mensimulasi hukum-hukum alam (seperti fisika, kimia, biologi). Program semacam ini amat menarik untuk disajikan sebagai praktikum untuk memantapkan konsep hukum‑hukum alam yang disajikan dalam kelas. Sebagian program ini bahkan dapat diperoleh secara cuma‑cuma karena merupakan program untuk masyarakat umum (public domain).

Pada tahap ini, cara berfikir murid ditingkatkan dibantuan komputer. Diharapkan murid-murid tersebut mampu berdiri sendiri dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi.

4. Tahap selanjutnya adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk bekerja dan menganalisa masalah menggunakan komputer. Pada tahapan ini konsep‑konsep seperti basis data, aplikasi tabel (spread‑sheet) untuk membantu pemecahan masalah dapat diketengahkan. Kemampuan untuk meninjau informasi yang ada dan memformulasikan dalam program aplikasi yang digunakan dapat dikembangkan. Disini, murid-murid diberikan pengenalan secara umum perangkat yang ada di komputer.

5. Jika prasarana fisik memungkinkan, pada tahapan ini diketengahkan konsep bermasyarakat menggunakan komputer. Sarana fisik jaringan komputer mutlak diperlukan untuk memungkinkan hal ini terjadi. Konsep‑konsep untuk berdiskusi secara elektronik, tata‑cara yang digunakan, kemungkinan bekerjasama secara elektronis dapat dikembangkan disini. Tingkat ini mungkin akan berjalan baik pada tingkat mahasiswa universitas atau tingkat lainnya yang lebih tinggi. Kerjasama secara elektronis antar berbagai lembaga penelitian ‑ industri ‑ perguruan tinggi akan menjadi kenyataan disini.

6. Pada tahap akhir, kemampuan untuk membuat sendiri program‑program yang dibutuhkan dapat dikembangkan. Teknik pemrograman yang baik, misalnya menggunakan sifat‑sifat yang modular, object oriented dsb. dapat diketengahkan.

Tiap tahapan di atas sifatnya berdiri sendiri walaupun satu tahapan merupakan kelanjutan tahapan yang lain. Setiap orang dapat berhenti pada setiap tahapan tergantung pada kebutuhannya.

Komputer Alat bantu Proses Pendidikan

Bayangkanlah seorang karyasiswa yang tertarik untuk mempelajari pusaran air laut. Dengan bantuan komputer dia mulai melakukan pelacakan literatur memanfaatkan fasilitas basis data di perpustakaan universitas dengan mengandalkan kata‑kata kunci tentang pusaran air laut. Untuk jasa ini, permasalahannya adalah masalah biaya yang akan sebanding dengan waktu penggunaan komputer. Cara perburuan semacam ini jauh lebih singkat dan menghemat tenaga.

Setelah memperoleh bahan‑bahan yang diperlukan, sang siswa lalu mendiskusikannya dengan pembimbing dalam pemilihan suatu topik baru dan belum pernah diteliti orang lain. Akhirnya pilihannya jatuh pada studi medan alir pusaran air laut. Untuk maksud tersebut, sang siswa perlu menghitung beberapa parameter yang menyusun suatu medan alir. Hal ini berarti perlunya informasi tentang metoda penghitungan parameter tersebut.

Katakanlah, dia berhasil menemukan makalah yang membahas tentang metoda penghitungan parameter yang diusulkan oleh seorang ilmuwan. Dengan menggunakan teknik aljabar komputer MACSYMA [1] atau MAPLE [2], solusi metoda tersebut diujinya. Jika solusi tersebut bisa dibuktikan kebenarannya secara matematis, persoalan lain telah menunggu yakni pengujian beberapa kasus fisis sederhana yang solusi teoritisnya sudah diketahui. Pemilihan suatu kasus sederhana dan umum dari berbagai kemungkinan kasus fisis yang ada merupakan seni tersendiri dan amat ditentukan oleh indera keilmuan sang siswa.

Setelah menetapkan pilihan pada suatu kasus tertentu, Kembali lagi komputer berperan dalam proses simulasi yakni membuat data buatan kasus fisis tersebut untuk dihitung parameter‑parameter medan alirnya menggunakan metoda di atas. Hasil simulasi ini yang kemudian dicocokkan  dengan perhitungan teoritis.

Dalam tahap pemrosesan data buatan inilah, timbul beberapa permasalahan diantaranya bising (noise). Bising ini bisa disebabkan oleh proses penghitungan misalnya penggunaan rumus turunan/differensial secara numeris atau bising yang sengaja dicampurkan ke dalam data buatan. Bising buatan ini merupakan antisipasi awal dalam menangani persoalan yang ditemui dalam pengukuran di laut yakni ketidaktepatan penentuan salah satu besaran fisis tertentu. Untuk mengatasi pengaruh kedua jenis bising ini, salah satu teknik yang memodifikasi teknik Transformasi Fourier Cepat dapat diajukan sebagai alat pembuat berbagai jenis filter.

Setelah melalui beberapa tahap di atas, sang siswa memperoleh informasi tentang kemampuan dan keterbatasan suatu metoda. Dengan mengetahui kemampuan metoda itu berarti ia atau pemakai lainnya menjadi yakin akan temuan yang diperoleh. Sedangkan menyadari akan keterbatasannya berarti alternatif pemecahan menjadi terbuka lebar melalui upaya penyempurnaan metoda yang sudah ada, pengembangan metoda lainnya atau pun pendayagunaan beberapa teknik pengolahan data yang ada, misalnya teknik penjendelaan [3] dan teknik perata‑rataan [4].

Contoh diatas merupakan proses belajar yang umum dialami oleh para karyasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri. Tampak berbagai disiplin ilmu dan komputer bergabung membantu proses belajar. Karena proses ini merupakan salah satu komponen pendidikan, kami menyimpulkan bahwa komputer akan memegang peranan penting sebagai alat bantu dalam pendidikan di Indonesia.

Penggunaan komputer dalam pendidikan di AS antara lain disebabkan oleh adanya kebutuhan AS utk mengajar murid yang jumlahnya besar dalam waktu yang singkat. Komputer pertama kali dipakai sebagai media pendidikan di pabrik-pabrik, bukan disekolah. Seperti diketahui AS juga pernah secara gencar menggunakan media TV utk mengajar, tetapi hasilnya ternyata tidak seperti yang diinginkan.

Mula-mula program belajar dengan komputer (courseware) tampil dalam bentuk latihan soal, tutorial, dan simulasi hukum-hukum alam. Dengan makin berkembangnya kemampuan komputer (misalnya dalam menampilkan gambar), perangkat lunak latihan soal dirasakan tidak memanfaatkan kemampuan sesungguhnya yang ada pada komputer. Keadaan bertambah runcing dengan perkembangan pengetahuan di bidang kognitif, seperti munculnya teori-teori tentang human information processing. Akibatnya para ahli dibidang komputer dan kognitif melihat bahwa komputer untuk pendidikan dapat berfungsi lebih dari sekedar alat mempresentasikan materi pelajaran. Komputer harus dapat meningkatkan cara berfikir seseorang. Hal ini dapat dicapai misalnya dengan bantuan bidang AI (artificial intelligence).

"peningkatan cara berfikir" ini dirasakan penting karena perkembangan teknologi yang sangat pesat mengharuskan seseorang untuk mempunyai ketrampilan belajar (cara berfikir) yang tinggi. Dengan kata lain, proses belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan bukan proses menhafal pengetahuan. Jadi kita dapat menggunakan pengetahuan yang telah kita miliki untuk membangun pengetahuan yang baru.

Dibandingkan dengan media pendidikan yang lain, seperti overhead, tv, dan film, komputer itu lebih memungkinkan utk membuat sang murid menjadi "aktif" bermain-main dengan informasi. Perangkat lunak dapat dibuat agar interaktif. Hal ini sukar dicapai oleh media lainnya. Hal lain yang menarik, perangkat lunak untuk pendidikan dapat di sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing murid. Hal ini memungkinkan murid-murid untuk berkembang sesuai dengan keadaan dan latar belakang kemampuan yang dimiliki. Murid yang memang mampu belajar dengan kecepatan tinggi tidak perlu menunggu rekan lainnya yang memerlukan waktu lebih dalam memahami materi pelajaran.
Melihat luasnya kemungkinan penggunaan komputer untuk pendidikan, berikut akan dibahas beberapa tahapan yang dapat digunakan untuk meningkatkan cara berfikir seseorang. Di samping itu, diharapkan pula sesorang tersebut mampu bekerja secara leluasa dengan menggunakan komputer.

Sabtu, 12 Mei 2012

10 Pertanyaan Tentang E-Commerce?

Adapun ke-sepuluh (10) pertanyaan yang sering kali ditanyakan tentang e-commerce adalah:
  1. Apakah e-commerce (e-dagang)? (what is e-commerce?)
  2. Apakah pemerintah akan me-regulasi e-commerce? (Is the government going to regulate e-commerce?).
  3. Seberapa aman e-commerce? (Is e-commerce safe?)
  4. Bagaimana cara saya memulai berjualan secara online? (How do I start selling online?)
  5. Adakah standar teknologi untuk e-commerce? (Are there any technology standards for e-commerce?)
  6. Istilah apa saja yang perlu saya ketahui? (What buzzwords do I need to know?)
  7. Bagaimana cara usaha kecil mengambil keuntungan dari e-commerce? (How can small businesses take advantage of e-commerce?)
  8. Apa penghalang utama untuk melakukan e-commerce? (What are the biggest barriers to e-commerce?)
  9. Siapa yang kalah jika pengusaha berpindah kepada bisnis online? (Who stands to lose from businesses moving online?)
  10. Bagaimana masa depan e-commerce? (What is the future of e-commerce?)

Apakah e-commerce (e-dagang)? (what is e-commerce?)
Umumnya orang berfikir e-commerce adalah online shopping – belanja di, membeli barang melalui Web.

Terus terang Web shopping / online shopping sebetulnya hanya sebagian kecil sekali dari belantara e-commerce. Web shopping yang termasuk di dalamnya transaksi online stok, men-download software langsung dari web sebetulnya menghubungkan bisnis ke konsumen ini hanya sekitar 20% dari total e-commerce, sedang sebagian besar sebetulnya lebih banyak berupa hubungan dagang bisnis ke bisnis yang memudahkan proses pembelian antar perusahaan-perusahaan. Banyak orang berharap supaya dimungkinkan terjadinya transaksi mikro yang memungkinkan orang membayar dalam bentuk recehan –beberapa ribu / ratus rupiah – untuk mengakses content atau game di Internet.

Transaksi yang sangat hot di e-commerce untuk barang-barang dagangan di Internet maupun melalui media elektronik lainnya, menurut Simba Information http://www.simbanet.com/ yang merupakan best seller adalah produk komputer, produk konsumer, buku dan majalah, musik dan produk entertainment (audio, video, TV).

Dari berbagai statistik yang ada tampaknya e-commerce akan semakin marak, terutama di amerika serikat tentunya. International Data Corporation http://www.idc.com/ memprojeksikan bahwa 46 juta orang amerika akan membeli melalui e-commerce berbagai barang senilai US$ 16 juta di tahun 2001, dan US$54 juta di tahun 2002. Forrester Research http://www.forrester.com/ memprediksikan sales e-commerce sekitar US$7 juta di tahun 2000. Untuk jangka panjang, Morgan Stanley Dean Witter http://www.deanwitter.com/ meng-estimasikan penjualan melalui e-commerce pada tahun 2005 antara US$21 juta s/d US$115 juta.

Tentunya bagi Indonesia yang jumlah pengguna Internet-nya masih sedikit belum sebanyak US, kecuali kalau WARNET-WARNET makin marak. Strategi e-commerce akan menjadi lain - tampaknya yang menjadi hot sekarang ini justru situs-situs berita, seperti kompas.com, detik.com. Sebuah permulaan yang baik untuk membangun community – yang bukan mustahil berlanjut ke focus groups dan e-commerce bisnis ke bisnis.

Apakah pemerintah akan me-regulasi e-commerce? (Is the government going to regulate e-commerce?)
President Clinton barangkali cukup nekad dengan mengajukan Internet Tax Freedom Act http://www.house.gov/chriscox/nettax/frmain.htm yang ternyata sangat di setujui oleh Senat Amerika Serikat, undang-undang ini melarang semua negara bagian dan lokal di amerika untuk memajak informasi & perdagangan melalui Internet.

Artinya bangsa Amerika Serikat telah menset Internet sebagai Internet Trade Free Zone, sebuah ide yang cukup gila barangkali – tapi akan sangat effektif bagi para produsen barang / informasi karena usaha eksport yang mendatangkan banyak devisa ke negara menjadi sangat baik sekali. Logikanya sederhana sekali - orang akan berlomba-lomba untuk membeli barang ke negara lain yang harganya lebih murah.

Bagaimana dengan Indonesia? tampaknya akan menjadi tantangan yang cukup serius bagi orang-orang pajak di Indonesia karena transaksi-transaksi yang bersifat intangible melalui Internet sangat sulit di deteksi, semakin hari semakin banyak transaksi jenis ini terjadi di Internet. E-Commerce yang melibatkan pemindahan barang cukup mudah di deteksi di pelabuhan atau bandar udara sehingga dapat di deteksi oleh beacukai / custom, selain itu rasanya sulit.

Kalau saya boleh saran, alangkah cantiknya negara ini kalau sebagian besar bangsanya bisa menjadi produsen di Internet dan melakukan transaksi dagang / eksport ke Internet. Tampaknya banyak orang di Indonesia yang belum sadar bahwa negara tempat kita berdiri sangat banyak menjanjikan hal-hal yang diminati oleh bangsa lain, apakah itu kekayaan alam-nya, sosial, budaya dll. Contohnya - apakah ada yang pernah berfikir bahwa harga kepompong kupu-kupu adalah US$7 / buah-nya? Pak Anshori dari UNILA http://www.unila.ac.id ternyata sangat jeli melihat hal ini. Masih banyak lagi hal-hal lain yang menarik yang hanya mungkin dilakukan oleh orang Indonesia di Internet.

Seberapa aman e-commerce? (Is e-commerce safe?)
Di media massa cukup banyak berita tentang pembobolan sistem keamanan Internet, akan tetapi umumnya vendor dan analis komputer berargumentasi bahwa transaksi di Internet jauh lebih aman daripada di dunia biasa.

Sebenarnya sebagian besar dari pencurian kartu kredit terjadi di sebabkan oleh pegawai sales yang menghandle nomor kartu kredit tersebut. Sistem e-commerce sebetulnya menghilangkan keinginan mencuri tadi dengan cara meng-enkripsi nomor kartu kredit tersebut di server perusahaan. Untuk merchants, e-commerce juga merupakan cara yang aman untuk membuka toko karena meminimalkan kemungkinan di jarah, di bakar atau kebanjiran. Hal yang paling berat adalah meyakinkan para pembeli bahwa e-commerce adalah aman untuk mereka.

Umumnya pengguna kartu kredit tidak terlalu mempercayai-nya, tapi para pakar e-commerce mengatakan bahwa transaksi e-commerce jauh lebih aman daripada pembelian kartu kredit biasa. Setiap kali anda membayar menggunakan kartu kredit di toko, di restauran, di glodok, di mangga dua atau melalui telepon 800 – setiap kali anda membuang resi pembelian kartu kredit – anda sebetulnya telah membuka informasi kartu kredit tersebut untuk dicuri.

Sejak versi 2.0 dari Netscape Navigator dan Microsoft Internet Explorer, transaksi dapat di enkripsi menggunakan Secure Sockets Layer (SSL) http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html, sebuah protokol yang akan mengamankan saluran komunikasi ke server, memproteksi data pada saat dikirimkan melalui Internet. SSL menggunakan public key encryption, salah satu metoda enkripsi yang cukup kuat saat ini. Untuk melihat apakah sebuah Web site di amankan menggunakan SSL dapat dilihat pada awal URL digunakan https bukan http.
Pembuat browser dan perusahaan kartu kredit saat ini mempromosikan sebuah standar tambahan bagi keamanan di namakan Secure Electronic Transaction (SET) http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html. SET akan mengenkode nomor kartu kredit yang ada di server vendor di Internet – yang hanya dapat membaca nomor kartu kredit tersebut hanya bank dan perusahaan kartu kredit – artinya pegawai vendor / merchant tidak bisa membaca sama sekali sehingga kemungkinan terjadi pencurian oleh vendor menjadi tidak mungkin.

Terus terangnya memang tidak ada sistem e-commerce yang bisa menggaransi proteksi 100% kepada kartu kredit anda, tapi kemungkinan untuk di copet dompet anda di toko online akan jauh lebih rendah dibandingkan di tempat biasa.

Bagaimana cara saya memulai berjualan secara online? (How do I start selling online?)
Saat ini banyak sekali produk-produk yang memungkinkan kita mensetup situs e-commerce dan langsung berjualan dalam waktu beberapa hari / minggu, mulai dari yang simple, murah hingga mahal dan kompleks.

Para pengusaha kecil mungkin harus melihat jauh diluar ISP-nya untuk melihat solusi-solusi murah tadi. Contohnya, Forman interactive http://www.formaninteractive.com/ memberikan produk Internet creator seharga kurang dari US$150. Perangkat lunak tersebut menggunakan beberapa wizard untuk menolong anda membuat halaman web yang aman untuk menjual produk anda. Bahkan jika meletakan halaman web tersebut di server Forman, mereka akan membantu menangani pembayaran melalui CheckFree http://www.checkfree.com/.

Jika anda sudah siap untuk masuk ke bisnis ini, anda dapat juga menggunakan yahoo store http://store.yahoo.com/ yang akan memungkinkan anda untuk membangun situs web untuk bertransaksi melalui browser web di rumah anda. Yahoo akan berfungsi sebagai host, biaya di sesuaikan dengan jumlah barang yang di jual – yaitu US$100 / bulan untuk toko yang menjual 50 barang, US$300 / bulan untuk toko dengan barang sampai dengan 1000 barang.

Solusi-solusi yang murah dan menarik ini juga tampaknya juga diberikan oleh indosatcom sebuah anak perusahaan dari Indosat yang memfokuskan diri di e-commerce. Salah satu produk indosatcom adalah EDIWeb menjadi menarik untuk para pengusaha kecil yang hanya bermodal akses ke WARNET. Telkom juga meluncurkan plasa.com belum terhitung inisiatif lain seperti Wasantara dll.

Tentunya untuk solusi-solusi komplex yang membutuhkan kemampuan integrasi yang tinggi antara  berbagai proses transaksi yang dilakukan ada banyak perangkat lunak yang berharga cukup tinggi di antara US$5000 s/d US$100000 cukup untuk membuat seorang pengusaha kecil jatuh bangkrut.

Tampaknya solusi paling menarik adalah jasa e-commerce hosting yang dijalankan banyak perusahaan termasuk indosatcom, AT&T http://www.ipservices.att.com/wss/, MCI http://www.wcom.net/commercehost/, dan GTE BBN Planet http://www.bbn.com/. Karena resiko & biaya rendah untuk melakukan e-commerce demikian dikatakan oleh Karl Lewis dari Proxicom http://www.proxicom.com/ yang merupakan perusahaan konsultan web yang mensetup situs e-commerce Day-Timer http://www.daytimer.com/ dan extranet untuk Mobil Oil dan distributor-nya.

Adakah standar teknologi untuk e-commerce? (Are there any technology standards for e-commerce?)
Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:

Electronic Data Interchange (EDI): dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam corporate web site.

Open Buying on the Internet (OBI): adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang dikembangkan oleh konsorsium OBI http://www.openbuy.org/ didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.

Open Trading Protocol (OTP): OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.

Open Profiling Standard (OPS): sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.

Secure Socket Layer (SSL): Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain.

Secure Electronic Transactions (SET): SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di e-commerce dilakukan di Asia.

Truste http://www.truste.org/ adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.

Istilah apa saja yang perlu saya ketahui? (What buzzwords do I need to know?)
E-commerce memang penuh dengan berbagai istilah, beberapa diantara-nya adalah:

Digital atau electronic cash: juga dikenal sebagai e-cash, istilah ini ditujukan untuk beberapa pola / metoda yang memungkinkan seseorang untuk membeli barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer yang lain. Nomor tersebut, seperti yang terdapat di mata uang, di isukan oleh sebuah bank dan merepresentasikan sejumlah uang betulan. Salah satu kelebihan yang dibawa oleh digital cash adalah sifatnya yang anonymous dan dapat di pakai ulang, seperti uang cash biasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara e-cash dengan transaksi kartu kredit melalui Internet. Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat di PC Webopaedia http://www.sandybay.com/pc-web/digital_cash.htm.

Digital money: adalah terminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme pembayaran elektronik di Internet. Yahoo http://www.yahoo.com/Business_and_Economy/Companies/Financial_Services/Transaction_Clearing/Digital_Money/ mencatat paling tidak ada 21 perusahaan yang memberikan jasa digital money di Internet.

Disintermediation: adalah proses untuk memotong jalur perantara. Kira-kira pada saat perusahaan yang berbasiskan web membypass kanal retail tradisional dan menjual secara langsung ke pelanggan / pembeli, maka perantara tradisional – seperti toko dan jasa mail order – akan kehilangan pekerjaan.

Electronic checks: pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash http://www.cybercash.com/, sistem check elektronik seperti PayNow akan mengambil uang dari account check di bank pelanggan untuk membayar PAM atau telepon.

Electronic wallet: Pola pembayaran – seperti CyberCash Internet Wallet http://www.cybercash.com/, akan menyimpan nomor kartu kredit anda di harddisk anda dalam bentuk terenkripsi yang aman. Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian pada situs Web yang mendukung electronic wallet tersebut. Jika anda ingin membeli sesuatu pada toko yang mendukung electronic wallet, maka pada saat menekan tombol Pay maka proses pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan transaksinya secara aman oleh server perusahaan electronic wallet. Vendor browser pada saat ini telah berusaha untuk melakukan negosiasi untuk memasukan teknologi e-wallet tadi ke produk mereka.

Extranet: adalah sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun pelanggan mereka. Dengan cara itu sangat mungkin untuk mengembangkan aplikasi e-commerce yang memungkinkan menyambungkan semua aspek bisnis, dari proses pemesanan hingga pembayaran.

Micropaymet: transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik, game maupun informasi. Pay-as-you-go micropayment seharusnya akan membuat revolusi di dunia e-commerce. Contohnya ESPN SportsZone http://espn.sportszone.com/ menggunakan CyberCoin untuk membayar US$1 untuk mengaskses situs mereka selama satu hari – tanpa perlu membayar penuh langganan bulanan. Kenyataan di lapangan sebagian besar pelanggan yang potensial tidak terlalu bersedia untuk bermain-main dengan micropayment.

Bagaimana cara usaha kecil mengambil keuntungan dari e-commerce? (How can small businesses take advantage of e-commerce?)
Ternyata bukan hanya perusahaan besar saja yang berkecimpung dalam e-commerce tapi juga banyak pengusaha kecil yang berkiprah dengan Web sederhana, dan situs kacangan.

Seringkali yang dibutuhkan untuk sukses hanya promosi sederhana agar terlihat oleh para pelanggan. Berita mulut ke mulut, posting di newsgroup, dan mendaftarkan diri di search engine cukup sudah untuk menarik pelanggan ke situs anda.

Sebuah contoh sederhana yang bisa ditampilkan adalah Kevin Donlin seorang penulis dan Web developer yang membuat Guaranteed Resumes http://www.gresumes.com/ di Internet berawal dari tahun 1994. Saat ini dia memperoleh sekitar 100 pendatang setiap hari dan memperoleh sebagian dari pemasukannya dari bisnis penulisan resume.

Keberhasilan Donlin terletak pada keberhasilan dalam menekan serendah-rendahnya biasa yang dibutuhkan. Server yang digunakan diletakan di ISP lokal, dan pelanggan berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Transaksi kartu kredit dilakukan menggunakan swipe terminal yang dia sewa seharga US$30 / bulan – tapi tidak perlu menggunakan jasa pihak ketiga untuk mengambilkan dana dari kartu kredit.

Tentunya masih banyak sekali cerita-cerita menarik seperti yang dialami oleh Kevin tersebut.

Apa penghalang utama untuk melakukan e-commerce? (What are the biggest barriers to e-commerce?)
Menurut survey yang dilakukan oleh CommerceNet http://www.commerce.net/ para pembeli / pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum  ada cara yang mudah dan sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce belum lancar betul.

Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke Internet, mencari situs shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker.

Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant, kepala lembaga penelitian di CommerceNet http://www.commerce.net/ meramalkan sebagian besar pembeli akan berhasil mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang.

Grant mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label yang memberikan informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search engine menemukan sebuah produk secara online. Hal tersebut belum terjadi memang karena sebagian besar merchant ingin agar orang menemukan hanya produk mereka tapi bukan kompetitor-nya apalagi jika ternyata harga yang diberikan kompetitor lebih murah.

Untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas, akan tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum punya model yang baik bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami kesulitan untuk melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan aplikasi bisnis lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah ide untuk sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier – hal ini merupakan strategi utama dalam sistem e-commerce bisnis ke bisnis.

Kunci utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus menghentikan pemikiran bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java applets maka semua masalah akan solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya merchant harus me-restrukturisasi operasi mereka untuk mengambil keuntungan maksimal dari e-commerce. Grant mengatakan, “E-commerce is just like any automation – it amplifies problems with their operation they already had.”

Siapa yang kalah jika pengusaha berpindah kepada bisnis online? (Who stands to lose from businesses moving online?)
Perusahaan yang akan secara langsung dirugikan oleh e-commerce adalah agen perjalanan, tiket bioskop, katalog mail-order, dan toko retail – terutama toko perangkat lunak. Mungkin kalau di Indonesia yang terasa hanya bagi agen perjalanan & bisnis sekitar turis. E-commerce dengan nyata telah mempengaruhi teritori bisnis tersebut. Menurut laporan Forrester Research http://www.forrester.com/ prediksi penjualan di sales & tiket perjalanan melalui Internet akan naik dari US$475 juta di tahun 1997 ke US$10 milyar di tahun 2001. Angka tersebut merepresentasikan 8% dari semua penjualan tiket perjalanan di US.

Kalau Bill Gates mengatakan e-commerce akan menghilangkan perantara (middleman). Kalau buzzword sekarang ini adalah disintermediation http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss06.html, cara mengatakan bahwa siapapun yang berada di antara pembeli dan penjual akan memperoleh masalah besar. Akan tetapi jika kita melihat lebih lebih dalam lagi akan terlihat bahwa sebenarnya e-commerce akan menciptakan pola perantara yang baru.

Cerita sukses e-commerce, seperti amazon.com http://www.amazon.com/, sebetulnya merupakan bentuk lain dari sebuah proses perantara. Amazon.com tidak menerbitkan buku. Mereka semua umumnya hanyalah sebuah distributor online saja.

Tampaknya e-middleman harus mendemonstrasikan bahwa mereka menambahkan nilai dalam proses pembelian, melalui marketing, customer service, juga metoda-metoda lain. Kalau tidak maka pelanggan akan memutuskan modem-nya dan tidak akan menggunakan jasa mereka lagi.

Bagaimana masa depan e-commerce? (What is the future of e-commerce?)
Tampaknya e-commerce mempunyai masa depan yang cerah. Jika berbagai detail dari perdagangan online ini dapat di selesaikan maka bukan mustahil e-commerce dan Internet akan mengubah struktur dunia usaha secara global.

Dengan perkembangan masyarakat virtual yang demikian besar – banyak orang yang berpartisipasi dalam berbagai interest group online – memperlihatkan pergeseran pardigma dari kekuatan ekonomi yang bertumpu pada pembuat / manufacturer ke kekuatan pasar. Paling tidak demikian yang dilihat oleh John Hagel dan Arthur Armstrong, sepasang analis dari McKinsey  http://www.mckinsey.com/ sebuah perusahaan konsultan manajemen internasional.

Masyarakat virtual telah memperlihatkan effek-nya. Situs investment seperti Motley Fool http://www.fool.com/ memungkinkan anggota untuk bertukar pengalaman tanpa melalui broker / perantara. ParentsPlace http://www.parentsplace.com/ merupakan tempat pertemuan para orang tua yang akhirnya memberikan kesempatan pada vendor-vendor kecil untuk mencapai pelanggan potensial mereka untuk produk yang sangat spesifik seperti makanan bayi dan shampo.

Masyarakat virtual akan menggoyang kehebatan divisi marketing dan penjualan di perusahaan-perusahaan besar. Justru perusahaan-perusahaan kecil dengan produk yang lebih baik dan customer service yang baik akan dapat menggunakan masyarakat virtual ini untuk mengalahkan perusahaan besar – sesuatu yang cukup sulit dimengerti di dunia nyata.

Dalam bukunya Net Gain: Expanding Markets Through Virtual Communities, yang dipublikasikan oleh Harvard Business School Press, Hagel dan Armstrong berargumen bahwa daripada melawan trend yang ada, perusahaan yang pandai akan membantu terbentuknya virtual community ini dan menggunakannya untuk mencapai pelanggannya.

Gambaran Pergerakan Perubahan Sosial Budaya dan Kebijakan

Pada masa lalu, dimana transportasi fisik sukar dilakukan dan berjalan sangat lambat, transfer informasi & pengetahuan menjadi sangat lambat. Pada tahapan ini, umat umumnya tidak terlalu pandai, tingkat penguasaan pengetahuan kurang. Akibatnya, jalur komando & perintah menjadi sangat dominan, karena memang sulit mengandalkan aparat yang berada di bawah untuk mengambil keputusan sendiri dengan keterbatasan pengetahuan yang dimilikinya. Sadar atau tidak, pada akhirnya struktur masyarakat terbentuk mengandalkan struktur kekuasaan & kekuatan (power), tampuk pimpinan berada di atas seringkali menentukan banyak hal sedang aparat dibawahnya menjalankan perintah dan kemauan dari elit pimpinan yang ada di atasnya. Baginda raja, wedana dsb membentuk sebuah struktur komando yang bersifat kerucut untuk menjamin berlaku dengan baiknya law & oder di antara umat. Dominasi hukum tertulis yang dibuat oleh elit penguasa negeri menjadi sangat tinggi. Segala sesuatu, jika mungkin hingga hal sekecil-kecilnya di atur menggunakan hukum tertulis dengan tingkat punishment yang jelas & menjadi acuan kehidupan sehari-hari umat. Reward? Hmmm kadang kala tidak jelas, sudah untung umat diberikan hak hidup & berusaha di negeri tersebut.

Dengan semakin tersebarnya pengetahuan melalui sistem pendidikan yang ada, tingkat sosial & budaya berkembang. Umat tidak bisa lagi menerima perlakuan represif semena-mena di atur oleh elit tirani penguasa yang berlindung dibalik konstitusi, hukum tertulis. Mekanisme feedback / umpan balik dibangun secara perlahan untuk mengontrol kerja dari sekelompok elit tirani penguasa. Memang sulit sekali untuk membangun mekanisme umpan balik ini, apalagi dengan sekian banyaknya umat - mekanisme-mekanisme perwakilan berbasis partai, ideologi, golongan disahkan untuk mewakili suara umat. Proses pencarian legitimasi menjadi seni tersendiri. Semua harus diatur dengan baik agar adil karena platform yang digunakan masih lambat dalam menyalurkan informasi & pengetahuan. Kompromi politik, konsensus menjadi alternatif menarik dalam mekanisme kontrol untuk mencapai berbagai kesepakatan antara elit penguasa dengan perwakilan umat. Tampak bahwa bentuk-betuk konsensus, kompromi, hukum tidak tertulis menampakan wujudnya dengan semakin transparan informasi & pengetahuan ke sebagian besar umat.

Apa yang akan terjadi dengan semakin cepat & effisiennya transfer informasi & pengetahuan di platform yang kita gunakan? Pada platform dengan kemampuan transfer informasi yang cepat, kemampuan untuk berdiskusi, berargumentasi dengan baik, merepesentasikan sebuah konsep / pendapat kepada umum secara tertulis menjadi penting. Substansi informasi & pengetahuan yang mendominasi transaksi di platform Internet, seseorang akan dihormati terutama dari isi, kualitas, substansi informasi yang dia kirimkan melalui Internet. Penampilan fisik, jas, dasi, kendaraan mewah, rumah mewah, kantor yang bergengsi menjadi dipertanyakan kebutuhannya. Penghargaan kepada seseorang akan lebih bertumpu kepada pengetahuan yang dimiliki-nya yang disertai dengan kemampuan menyampaikan informasi & pengetahuan kepada sesama umat. 

Komunikasi yang cepat dengan mudah menembus berbagai struktur & birokrasi yang biasanya dibangun oleh struktur masyarakat lama yang berbasis pada platform informasi yang lambat. Umat dengan mudah berkomunikasi satu dengan lainnnya, komunitas akan dibentuk oleh forum-forum silaturahmi, diskusi, interaksi antar umat. Umat dapat dengan mudah berkomunikasi dengan "wakil"-nya di dunia konvensional maupun dengan elit penguasa kalau saja para "wakil" & elit penguasa mau membuka dirinya.

Dengan semakin effisien-nya komunikasi antar umat - sering kali kita yang aktif di Internet akhirnya akan bingung sendiri, apakah kita masih memerlukan mekanisme perwakilan? Platform informasi yang cepat memungkinkan sekali bagi setiap orang untuk menyuarakan pendapatnya, isi hatinya tanpa perlu mekanisme distribusi / perwakilan. Konsep one man one vote dapat dilaksanakan oleh seluruh komunitas di Internet secara demokratis yang murni (bukan perwakilan). Eksistensi konsep DPR & MPR menjadi dipertanyakan di platform informasi yang cepat. Kenyataannya dengan platform informasi yang cepat akan mensejajarkan umat satu sama lain, setiap orang tidak lebih tinggi tidak lebih rendah dengan lainnya, persamaan hak menjadi nyata sekali.

Jangan kaget jika kita jelajahi lebih lanjut berbagai konsekuensi yang akan ditimbulkan dengan mengubah platform tempat kita berpijak ke platform dengan kecepatan transfer pengetahuan & informasi yang demikian cepat bukan mustahil akan mengubah dominasi hukum tertulis, bahkan bukan tidak mungkin akan menghilangkan sama sekali hukum tertulis. Transparansi ekstrim bukan mustahil pada akhirnya membuat proses konsensus & hukum adat menjadi sangat dominan. Eksposure setiap tindak kejahatan ke segenap umat secara transparan ekstrim bukan mustahil akan menekan tindak kejahatan lainnya. Akan lebih baik lagi, jika pada ahkirnya proses transparansi ini akan mengubah paradigma umat dan mendekatkan diri pada Khaliq-nya sehingga pada norma, nilai, value, iman & taqwa yang vertikal menjadi tonggak yang kokoh di hati umatnya.

Perlu dicatat bahwa perubahan mendasar juga terjadi pada berbagai masalah, adanya usaha independent regulatory body di dunia telekomunikasi (menggunakan mekanisme konsensus), adanya copyleft (konsensus) vs. copyright (hukum tertulis), badan akreditasi (hukum tertulis) vs. avknolwdgement masyarakat (konsensus).

Keimanan menjadi tolok ukur yang sangat penting pada pilar vertikal yang ada. Kepada apa kita beriman? Uang? Kekayaan? Kekuasaan? Kecantikan? ….. atau pada Allah SWT? Tentunya akan berbeda effek-nya kepada pilar horizontal yang ada jika keimanan ini masih dipengaruhi oleh aspek duniawi dengan jika kita ikhlas & berserah diri kepada Allah SWT semata.

Pada tahapan tertinggi dari pilar vertikal ini, manusia harusnya kembali kepada fitrah-nya di muka bumi sebagai khalifah yang secara horizontal beramal kepada sesama umat, secara vertikal beribadah kepada-Nya. Rizki harusnya disesuaikan dengan amal yang dilakukan, sedang tingkat ibadah akan menentukan pahala yang akan diperolehnya. Sederhana untuk dikatakan, amat sulit untuk dilakukan.

CyberLaw : Filosofi "Hukum" di Dunia Maya

Internet sering di asosiasikan sebagai media tanpa batas. Dimensi ruang, birokrasi, waktu, kemapanan dan tembok struktural yang selama ini ada di dunia nyata dengan mudah di tembus oleh teknologi informasi. Demokratisasi, keterbukaan, kebebasan berbicara, kompetisi bebas, perdagangan bebas yang diimbangi oleh kemampuan intelektual & profesionalisme yang tinggi menjadi ciri khas dunia informasi mendatang di era globalisasi.

Sampai seberapa jauh sebetulnya batas dari masyarakat dunia maya (Internet)? apakah memang betul-betul tanpa batas sehingga seseorang dapat dengan sesuka hatinya memaki orang lain? mengkritik kebijakan pemerintah tanpa data, solusi & pemikiran yang matang? sesuka hatinya untuk menayangkan & mengambil gambar porno? mencuri informasi dan likuid maya tanpa ada teguran, peringatan & hukuman?

Secara logika, hati nurani kita jawab pasti ada sesuatu yang akan membatasi interaksi dalam dunia maya ini. Apakah sesuatu itu? Pada kesempatan ini, saya mencoba melihat filosofi dasar dari pembatas yang ada dalam dunia maya. Sebetulnya secara filosofis pembatas yang ada dalam dunia maya tidak berbeda terlalu jauh dengan pembatas dalam dunia nyata. Perbedaan utama yang menyebabkan dunia maya berbeda dengan dunia nyata adalah dari sisi kecepatan transfer data, informasi & ilmu pengetahuan. Kecepatan ini demikian tinggi sehingga beberapa hal / batasan yang tadinya tidak tampak pada dunia nyata akan menampakan dirinya pada sisi ekstrim yang sebagian tampaknya merusak.

Baiklah, apakah pembatas tersebut? Ada empat (4) hal utama yang menjadi komponen utama dari pembatas dunia maya (seperti halnya dunia nyata), yaitu:

Hukum / perundangan (law) itu sendiri.
Norma.
Kondisi Pasar.
Arsitektur dari platform tempat masyarakat berinteraksi.

Dari ke empat (4) hal ini hanya arsitektur / platform yang mungkin kurang familiar bagi sebagian besar dari pembaca. Arsitektur disini merupakan tatanan kondisi fisik tempat masyarakat berinteraksi. Pada dunia nyata kita saat ini, interaksi dilakukan menggunakan surat, telepon, FAX. Kadang-kadang arsitektur yang kita gunakan saat ini tidak selalu berbaik hati (user friendly), misalnya, jika kita berusaha menelepon, mengirim surat, mengirimkan FAX ke Bapak Presiden, Wakil Presiden, para menteri dan anggota MPR / DPR - kita semua tahu & yakin bahwa sebuah sistem akan melakukan kontrol untuk memfilter surat / telepon/ FAX yang kita kirimkan tersebut. Arsitektur dunia nyata memang di rancang untuk melakukan proses filtering & proteksi.

Akan tetapi arsitektur dunia nyata yang kita gunakanpun tidak selamanya kurang baik, beberapa usaha tampak dilakukan untuk memperbaiki seperti usaha untuk dialog antara para mahasiswa dengan petinggi negara secara langsung. Proses perwakilan terpaksa di anut karena tidak mungkin seluruh mahasiswa di Indonesia yang jumlahnya hampir dua (2) juta orang dapat berdialog langsung dengan petinggi negara. Disini terasa sekali keterbatasan dimensi ruang, dimensi waktu, birokrasi dan kemapanan.

Berbeda sekali dengan arsitektur dunia nyata, dalam dunia maya arsitektur yang digunakan dibangun dalam program-program komputer. Web, E-mail, Internet merupakan komponen-komponen program komputer yang sengaja ditulis & dikembangkan untuk digunakan dalam proses interaksi masyarakatnya. Karakteristik dari arsitektur dunia maya tentunya akan sangat tergantung dari si programmer. Tentunya programmer  tersebut juga terkait dalam hubungannya dengan hukum (law), norma dan kondisi pasar / permintaan masyarakat. Keterkaitan ini akan tampak dengan jelas & sangat memperngaruhi arsitektur yang dibentuk.

Pada sisi ekstrim, arsitektur yang di program dalam dunia maya dapat sangat terbuka dan hampir tidak dibatasi secara logic. Hal ini yang memungkinkan /memudahkan proses interaksi masyarakat berlangsung secara cepat. Aliran informasi terjadi dengan kecepatan tinggi. Dalam dunia maya, demokratisasi dapat terjadi dengan mudah karena paradigma perlunya perwakilan menjadi hilang - dua (2) juta mahasiswa di seluruh Indonesia dapat langsung berinteraksi dengan Presiden Republik Indonesia, berbicara langsung dengan para menterinya bahkan mengajukan gagasan & pandangan kepada badan tertinggi negara di MPR / DPR. Arsitektur yang dibangun oleh programmer dunia maya memungkinkan hal ini terjadi dengan mudah. Proses demokratisasi, de-birokratisasi terjadi secara alamiah.

Apakah dengan arsitektur demikian terbuka maka Hukum (law), Norma dan pasar jadi di tinggalkan? Jelas tidak, bahkan menjadi lebih mengakar. Justru dengan berinteraksi langsung melalui arsitektur maya ini, kita semakian berhati-hati dalam mengkritik, memaki seseorang karena nama baik pribadi-pribadi pengkritik akan menjadi buruk dengan cara mengeluarkan kata & ungkapan yang kurang baik. Berbeda barangkali dengan proses demokratisasi dunia nyata, kita mengenal demonstrasi, pidato yang berapi-api bahkan makian-makian yang baragkali memalukan untuk di dengar. Akan tetapi pihak yang dikritik mungkin kurang merasakan hal ini karena berita yang diperoleh umumnya hanya berupa intisari dari media massa misalnya. Disini terlihat justru percepatan informasi & proses interaksi yang cepat akan menyebabkan proses dialog dilakukan secara dewasa & terbuka dengan berpegang pada norma yang berlaku.

Pada ekstrim yang lain, programmer dapat juga dengan mudah membatasi interaksi dalam dunia maya. Tidak selamanya interaksi yang bebas & terbuka akan menguntungkan pasar / masyarakat pengguna. Beberapa teknologi informasi saat ini telah berkembang & di adopsi misalnya teknik netwok security, encryption, authentication, firewall, IntraNet, ExtraNet dan masih banyak lagi dikembangkan justru untuk membatasi proses interaksi dunia maya. Dunia maya seperti halnya dunia nyata juga ada banyak orang yang tidak baik, suka mencuri, suka merusak - manusia jenis ini dikenal sebagai cracker di dunia maya. Adalah tugas programmer untuk menjamin bahwa dunia maya aman dari pengrusakan, pencurian ini. Dasar hukum, Norma yang dipakai dapat mirip dengan dunia nyata beberapa paradigma mendasar perlu diperhatikan supaya tidak terjadi monopoly & pemaksaan - konsensus & standard industri yang terbuka akan menjadi dominan dalam dunia maya.

Demikian tulisan singkat tentang filosofi dasar "hukum" di dunia maya. Hal ini lebih dikenal sebagai CyberLaw. Mudah-mudahan dapat memberikan sedikit gambaran tentang aspek non-teknis dari dunia maya.

Gambaran Sederhana Menjadi Terbaik Bertumpu IT

Menjadi yang terbaik adalah cita-cita mereka yang hidup dalam dunia yang sangat kompetitif. Bagi mereka yang hidup biasa saja, biasanya mengimpikan paling tidak menjadi lebih baik daripada apa yang ada sekarang ini. Sebuah impian & cita-cita yang sangat manusiawi, para mujahiddin mungkin pengecualian – mereka mempunyai impian yang lebih tinggi daripada sekedar terbaik duniawi.

Banyak hal yang mungkin dilakukan untuk mewujudkan cita & impian tersebut, sekolah & menuntut ilmu merupakan pola paling konvensional untuk meraih cita. Bagi dunia usaha yang sangat kompetitif, selain kepandaian / penguasaan pengetahuan tentunya harus di dampingi dengan ke trampilan, kecekatan-an, effisiensi proses usaha di samping tentunya kemampuan untuk penguasaan pasar / medan melalui berbagai cara / teknik.

Secara sederhana dapat di rangkumkan bahwa ada tiga (3) hal utama yang akan sangat membantu kita untuk menjadi yang terbaik, yaitu, (1) pandai, (2) effisien, dan (3) pemimpin yang menguasai pasar / medan. Pertanyaan selanjutnya, apakah mungkin ke tiga (3) faktor utama ini dilakukan menggunakan / bertumpu pada teknologi informasi? Jawaban singkat-nya adalah “Dapat!”, bahkan jika anda cukup pandai maka seluruh proses bertumpu pada teknologi informasi akan jauh lebih effisien & murah di bandingkan dengan menggunakan metoda konvensional. Mari kita tela’ah lebih jauh berbagai konsep ril yang bertumpu IT yang memungkinkan kita bisa menjadi yang terbaik.

Menjadi lebih effisien merupakan strategi standar di dunia usaha & pada saat ini telah banyak di implementasikan. Contoh sederhana adalah di bidang finansial & accounting perusahaan (yang sudah sejak lama berkenalan dengan komputer), effisiensi bergerak ke Management Information System (MIS), yang di integrasikan dengan berbagai unit dalam perusahaan / institusi menjadi Enterprise Resource Planning (ERP), dan tidak lupa mempertajam ujung tombak untuk menembus & meng-create pasar menggunakan peralatan bantu seperti Customer Relationship Management (CRM). Dengan berbagai tools di atas, maka mekanisme internal sebuah institusi / badan usaha di mungkinkan untuk menjadi lebih effisien. Tentunya perlu di ingat bahwa amat sangat naif jika kita membeli peralatan / tools di atas tanpa menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di institusi / perusahaan agar dapat bersinergi secara optimal dengan dunia IT yang sangat maya & effisien. Mengubah paradigma berfikir & budaya manusia akan menjadi tantangan terberat dalam menginjeksi teknologi ke sebuah institusi / perusahaan (belum terhitung  masalah palak memalak & korupsi jika hal ini dilakukan di instansi pemerintah).

Untuk menunjang transaksi usaha antar institusi / badan / perusahaan, kita pada hari ini mulai diperkenalkan dengan berbagai konsep tentang e-commerce, e-business, e-marketing, e-dll.Pada dasarnya ada dua (2) teknologi yang menjadi motor proses transaksi online tsb. Teknologi yang paling mendasar adalah teknik keamanan / network security. Tanpa ada rasa aman / jaminan ke amanan maka sulit sekali untuk memperoleh kepercayaan (trust) dari semua pelaku / pemain yang ada. Tanpa ada kepercayaan (trust) maka akan sulit untuk mengharapkan terjadinya transaksi. Network security sendiri dapat di implementasikan dalam bentuk firewall, maupun berbagai teknik untuk membuat terowongan yang aman melalui Internet menggunakan protocol seperti SSL. Teknik authentikasi yang dapat menjamin keabsahan si penerima / pengirim menjadi penting sekali, implementasi dalam bentuk Certificate Authority, Registratin Authority, & Public Key Infrastructure menjadi sebuah standar pada hari ini. Teknologi ke dua yang menjadi sangat strategis adalah teknik transaksi online, teknik yang paling sederhana adalah Electronic Data Interchange (EDI), yang kemudian berkembang di kemas oleh XML, WML dll. Semua di mungkinkan dengan dukungan teknik database yang kuat di belakang-nya.

Selain effisiensi, menjadi pandai merupakan strategi konvensional untuk menjadi yang terbaik. Konsep pemandaian berbasis IT telah banyak di kembangkan, mulai dari yang sederhana seperti Computer Based Learning, Computer Assisted Instruction (CAI), hingga yang lebih kompleks seperti pendidikan jarak jauh, distance learning, dan akhir-akhir ini yang tampaknya lebih dominan, yaitu Knowledge Based Management (KM). Gilanya, beberapa rekan seperti Knowledge Management Research Group (KMRG) di ITB yang di pimpin oleh Sdr. Ismail Fahmi melepaskan software digital library-nya secara gratis di http://gdl.itb.ac.id. Dengan adanya knowledge infrastructure yang saat ini mulai beroperasi, konsep-konsep pembelajaran yang biasanya teaching based & sangat sentralistik kepada figur guru & dosen menjadi kadaluarsa. Kurikulum nasional DIKNAS menjadi usang & lebih baik di tinggalkan saja. Konsep learning based menjadi lebih dominan, guru / dosen menjadi fasilitator saja.

Implementasi Knowledge Management di perusahaan akan mendorong competitiveness si perusahaan / institusi. Knowledge sharing di fasilitasi untuk kepentingan competitiveness institusi, yang pada akhirnya menjadikan institusi tidak hanya  baik dalam effisiensi menjual servis ke masyarakat, tapi juga sebagai knowledge producer yang akan mendorong terciptanya pasar, demand & image di masyarakat akan kekuatan institusi tersebut. Knowledgeable leader merupakan typical leader di masa mendatang, seorang birokrat, administrator, manager hanya akan berada di belakang layar yang berfungsi mengeffisienkan kinerja institusi / perusahaan. Hanya knowledgeable leader yang akan berada di depan, di ujung tombak perusahaan / institusi dan mengarahkan si perusahaan menuju jalan yang lebih competitive & memenangkan kompetisi. Interaksi dengan masyarakat menjadi sangat penting sekali, kita tidak bisa hanya memberikan servis ke masyarakat / customer saja, edukasi, sosialiasi & interaksi dengan masyarakat akan memegang peranan penting untuk membangun komunitas yang berkiblat pada apa yang kita cita-citakan bersama. Kepiawaian si knowledgeable leader untuk menjadi public figure / public relation yang baik akan menentukan keberhasilan secara keseluruhan. Pertempuran tidak mungkin dimenangkan oleh mereka yang hanya effisien saja, hanya mereka yang effisien & smart yang akan menjadi pemenang.

Tampaknya sulit? Ah tidak juga. Pengalaman di lapangan menunjukan bahwa kunci utama dari semua ini adalah kemauan & keihlasan untuk berinteraksi, bersilaturahmi dengan sesama, dan ihlas men-share pengetahuan yang dimilikinya. Keaktifan untuk menjawab pertanyaan, memberikan komentar yang smart di berbagai mailing list Internet, dan masuk secara smart ke berbagai media menjadi kunci utama-nya. Proses ini berlangsung tidak dalam 1-2 hari saja, tapi dalam perioda lama beberapa bulan & tahun. Hati-hati, masyarakat / khalayak umum yang akan menilai anda di media Internet & media massa, bukan komisaris, pegawai & owner perusahaan anda. Masyarakat sangat kritis & terkadang sarkastik dalam menilai seseorang di media publik. Knowledgeable leader adalah mereka yang berhasil menggerakan publik & survive dari kawah Candradimuka publik di atas.

Agen Perjalanan dan Internet : Musuh atau Teman

Dengan semakin berkembangnya pemakaian Internet di seluruh dunia, terutama dengan pemakaian Internet sebagai media yang memungkinkan seorang wisatawan untuk langsung mengatur rencana perjalanannya dan membuat reservasi hotel dan jasa penerbangan, maka semakin ramai juga dibicarakan dampaknya Internet ini bagi agen-agen perjalanan (travel agents).  Bagaimana para anggota Internet memanfaatkan Internet dalam mengatur perjalanan/wisata mereka?  Trend apa yang bisa kita amati?  Bagaimana dampaknya terhadap industri agen perjalanan dan bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan oleh agen perjalanan sehubungan dengan semaraknya Internet ini?  Dan bagaimana dengan dengan agen-agen perjalanan di Indonesia?

Sedikit mengenai Internet   
Dimulai pada tahun 1969 sebagai sebuah eksperimen yang dibiayai oleh bagian penelitian dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Internet telah berkembang menjadi suatu jaringan komputer yang mempersatukan seluruh dunia.  Internet telah menjadi media komunikasi standar antara lebih dari 40.000 organisasi, menghubungkan lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia.  Para anggota Internet bisa saling bertukar informasi dengan menggunakan surat dan papan buletin elektronik, membaca katalog, melihat jadwal penerbangan, memesan hotel dan cruise, dan banyak lagi.

Berapa orang sebenarnya anggota Internet sekarang ini?  Matrix Information and Directory Service (MIDS), sebuah organisasi yang ternama, mengadakan survei mengenai demografi Internet pada bulan Oktober 1995.  MIDS mengklasifikasikan para anggota Internet ke dalam tiga kategori:
  1. Inti (Core) Internet : berjumlah 17 juta orang dan berhubungan melalui 7 juta komputer.
  2. Konsumen (Consumer) Internet: berjumlah 26 juta orang dan berhubungan melalui 10 juta komputer.
  3. Matriks, yaitu orang-orang yang mempunyai akses ke email, berjumlah 39 juta orang.  

MIDS berpendapat bahwa Matriks tidak termasuk ke dalam kelas anggota Internet, sehingga anggota Internet itu jumlahnya sekitar 26 juta orang pada bulan Oktober 1995.

Penetrasi Internet ini juga sudah sangat tinggi, terutama di negara-negara Eropa dan Amerika.  Menurut hasil penelitian Killen & Associates yang Finlandia, misalnya, mempunyai satu komputer yang berhubungan dengan Internet untuk setiap 24 orang penduduk.

Selain itu, majalah terkemuka dari Inggris, the Economist, dalam analisanya mengenai Internet yang diterbitkan pada bulan Juli 1995, menulis bahwa berapapun jumlah yang sekarang, dalam waktu satu tahun, jumlah itu akan berlipat dua, dengan target setidaknya sekitar 100 juta orang pada awal tahun 2000.   

Yang lebih penting lagi, Intelligence Unit dari majalah Economist ini, dalam laporannya mengenai hubungan Internet dan pariwisata menyimpulkan bahwa teknologi informasi Internet ini mempunyai dampak yang bersifat fundamental dan luas dalam mekanisme pemasaran, distribusi, penjualan, dan penyampaian travel, karena pada dasarnya bisnis utama di belakang travel adalah informasi. (“fundamental and far reaching impact on the way travel is marketed, distributed, sold and delivered simply because the real business behind travel is information")

Fungsi Agen Perjalanan Sekarang
Untuk dapat menganalisa dengan mendalam hubungan antara agen perjalanan dan Internet, mari kita coba terlebih dahulu untuk mengerti jasa apa yang disediakan oleh sebuah agen perjalanan.  Mari kita lihat dua buah contoh.

Contoh pertama:  Ibu Esther.  Ibu Esther adalah seorang eksekutif di sebuah perusahaan swasta besar yang mempunyai kantor di berbagai kota di Indonesia. Setiap bulannya, tugasnya membuat ia harus berada di Medan selama 3 hari, di Semarang 2 hari, di Bali 3 hari, di Ujung Pandang 2 hari, di Ambon 3 hari, dan sisanya di kantor pusat di Jakarta.  Setiap bulan jadwal Ibu Esther adalah seperti ini.  

Bagaimana seorang agen perjalanan membantu Ibu Esther?  Pertama, membuat reservasi penerbangan dan mengeluarkan tiket pesawat.  Kedua, membuat reservasi hotel di kota yang dituju.  Ketiga, membuat reservasi untuk menyewa mobil dan telpon genggam di kota yang dituju.  

Contoh kedua:  Bapak Agus.  Setiap tahun Bapak Agus mempunyai waktu cuti 2 minggu, dan selalu ingin berwisata ke berbagai daerah, baik di dalam maupun di luar negeri.  Tahun lalu Bapak Agus dan keluarganya berlibur ke Perancis, tahun sebelumnya di Canada, dan tahun sebelumnya lagi di Bali.  

Bagaimana seorang agen perjalanan membantu Bapak Agus?  Pertama, seorang agen perjalanan menjadi sumber informasi bagi Bapak Agus dan keluarganya.  Sang agen mengetahui kira-kira tipe liburan yang bagaimana yang disukai Pak Agus, kelas hotel yang bagaimana, atraksi atau jenis keindahan alam yang bagaimana yang disukai oleh Pak Agus dan keluarganya, dan berbagai hal lainnya mengenai Pak Agus.  Di samping itu, sang agen mengetahui berbagai daerah tujuan wisata serta atraksi dan daya tariknya masing-masing, sehingga ia bisa memberikan rekomendasi kepada Pak Agus.  Sang agen bisa mengatur jadwal perjalanan Pak Agus, dengan rekomendasi tempat dan atraksi yang menarik, lengkap dengan mengatur semua reservasi penerbangan, hotel, mobil, dan visa ke negara tersebut.

Apa persamaan dari kedua contoh ini?  Yang jelas adalah bahwa sang agen perjalanan adalah orang yang melakukan transaksi reservasi jasa penerbangan, hotel, mobil, dan sebagainya.  Sang agen adalah seorang perantara yang dipercayai oleh sang wisatawan untuk melakukan transaksi dengan industri dunia pariwisata yang menyediakan jasa penerbangan, hotel, dan sebagainya. 

Perbedaannya?  Dalam contoh kedua, sang agen berfungsi lebih dari sekedar perantara.  Sang agen berfungsi sebagai konsultan, menawarkan daerah tujuan wisata sesuai dengan selera sang wisatawan.  Sang agen menawarkan nilai tambahnya sebagai seorang yang berfungsi sebagai filter dan selektor dalam menganalisa informasi yang jumlahnya sangat banyak mengenai daerah-daerah wisata, atraksi dan daya tarik setiap daerah wisata.  

Bagaimana fungsi seorang agen perjalanan dalam prakteknya sehari-hari - apakah ia hanya berfungsi sebagai perantara/order-taker atau sebagai seorang konsultan yang mempunyai pengetahuan mendalam mengenai daerah-daerah wisata dan selera kliennya - akan menentukan apakah ia akan berteman atau bermusuhan dengan Internet.

Agen Perjalanan dan Internet: Musuh?
Ada berbagai reaksi yang terlihat dari para agen perjalanan dan asosiasinya melihat maraknya Internet ini.  Pertama, seperti yang sering terjadi dalam dunia psikologi klasik, adalah tolakan.  Internet ditolak sebagai sesuatu yang relevan bagi dunia agen perjalanan.  

Reaksi kedua yang umum adalah menganggap bahwa Internet itu akan menggantikan fungsi agen perjalanan.  Reaksi ini dimulai dengan ramai karena beberapa perusahaan penerbangan besar di Amerika Serikat tiba-tiba menentukan bahwa komisi yang akan mereka berikan untuk agen perjalanan dibatasi hanya maksimal US$ 50 untuk satu perjalanan. 

Analogi yang sederhana di sini adalah nomor telpon bebas pulsa yang dikenal di Amerika Serikat dengan nomor 1-800.  Setiap hotel dan setiap perusahaan penerbangan menyediakan fasilitas nomor 1-800 yang bisa ditelpon oleh orang yang ingin membuat reservasi penerbangan atau hotel.  Sewaktu fasilitas 1-800 ini diperkenalkan, para agen perjalanan juga banyak yang ribut, menduga bahwa fasilitas ini akan membuat pekerjaan mereka tidak diperlukan lagi.  Ternyata yang dikhawatirkan tidak menjadi kenyataan.  Memang benar banyak reservasi yang datang langsung dari pelanggan melalui 1-800 ini.  Tapi sebagian besar orang akan tetap memakai jasa seorang agen perjalanan.

Kenapa?  Katakanlah Pak John dari Pittsburgh ingin ke New York City.  Setidaknya ada 5 jasa perusahaan penerbangan yang melayani route PIT ke JFK.  Di New York City, katakanlah ada 5 hotel berbintang 3-5 di daerah Selatan Manhattan.  Untuk mencari harga terbaik, berarti Pak John harus menelpon 5 hotel dan 5 perusahaan penerbangan.  Menelpon seorang agen perjalanan jelas akan lebih efisien bagi Pak John.  Belum lagi ditambah dengan kenyataan di mana sang agen perjalanan mungkin mengetahu promosi atau diskon khusus yang berlaku pada saat Pak John ingin ke New York.

Memakai contoh kita di atas, jelas bagi Ibu Esther yang tahu pasti akan memakai pesawat Garuda dari Jakarta ke Medan setiap hari Rabu sore dan akan tinggal di Hotel Tiara Medan, ia tidak memerlukan jasa travel agen yang hanya berfungsi sebagai order taker kalau semua ini bisa ia lakukan dengan cepat melalui komputer di tempat kerjanya.  Dengan fasilitas tiket elektronik yang sudah mulai menyebar di Amerika, Ibu Esther bahkan tidak akan perlu lagi memegang tiket pesawat.  Dengan mouse klik beberapa kali, semua urusan perjalanannya beres.  Seandainya harus menghubungi seorang agen perjalanan, mungkin dia sedang tidak berada di tempat; harus memakan waktu untuk mengambil tiket ke tempat sang agen, dsb.  

Dampak Internet yang paling sederhana adalah tuntutan bahwa setiap agen perjalanan harus mampu mengintegrasikan pemakaian Internet sebagai media komunikasi untuk menjangkau dan melayani konsumennya.  Ibaratnya mesin fax, saat ini sebuah agen perjalanan yang tidak memanfaatkan mesin fax akan kalah bersaing dengan agen-agen perjalanan lainnya yang memanfaatkan mesin fax dengan maksimal.  Demikian juga dengan Internet.  Tanpa Internet, sebuah agen perjalanan akan kalah bersaing dengan agen-agen perjalanan yang mampu mengendalikan dan memanfaatkan teknologi Internet ini sebagai media iklan untuk menjangkau konsumen dan media komunikasi untuk melayani konsumen.

Dampak Internet yang paling fundamental mungkin pada model usaha agen perjalanan itu sendiri.  Internet mungkin akan menuntut agen perjalanan untuk berfungsi lebih dari sekedar badan yang melakukan reservasi.  Tersedianya Internet bagi para konsumen mungkin akan mendorong para agen perjalanan untuk harus menawarkan nilai tambah lainnya bagi para konsumen.  Nilai tambah ini dapat berupa pengetahuan yang lebih mendalam mengenai tujuan wisata; agen perjalanan akan didorong untuk menjadi konsultan perjalanan.

Internet dan Agen Perjalanan: Teman?
Internet adalah sebuah fenomena yang membuka kesempatan yang sangat luas dan positif bagi dunia agen perjalanan Indonesia dan seluruh dunia.  Hal ini disebabkan Internet mampu:

1.  Meningkatkan minat untuk travel di kalangan masyarakat dunia.
Semakin tersedianya informasi mengenai daerah tujuan wisata akan meningkatkan minat masyarakat dunia untuk travel.  Yang jelas, kesenjangan informasi yang menimbulkan rasa khawatir dan ketidak-tahuan akan semakin berkurang, sehingga orang akan lebih mempunyai minat untuk travel ke daerah-daerah tujuan wisata yang sebelumnya tidak dipertimbangkan.  Contoh nyata:  pusat Web Bali Online banyak dikunjungi oleh orang dari Afrika Selatan (891 hits untuk bulan Oktober 1996).  Kemungkinannya kecil sekali bahwa orang-orang di Afrika Selatan sebelumnya mempunyai brosur mengenai Bali.  Ini akan meningkatkan minat travel orang di Afrika Selatan untuk travel ke Bali.

2.  Memperluas pasar.
Internet memungkinkan para agen perjalanan di Indonesia untuk menawarkan produknya secara langsung kepada para wisatawan dan agen perjalanan partner di negara-negara yang selama ini tidak terbuka.  
Berapa besar pasar ini?  Hasil survey Bali Online menunjukkan bahwa dari setiap dollar yang dibelanjakan oleh seorang wisatawan di Bali, ada satu atau satu setengah dollar lagi yang dibelanjakan oleh sang wisatawan di luar Bali.  Mungkin ini untuk membeli tiket pesawat, membeli paket tour di negaranya, dsb.  Kalau ini bisa ditawarkan langsung dari Indonesia (melalui Internet), berarti volume transaksi pariwisata Indonesia bisa meningkat secara drastis tanpa perlu meningkatkan jumlah wisatawan yang datang.

3.  Memperluas komunikasi untuk melayani konsumen.
Semakin luasnya pemakaian Internet memungkinkan komunikasi yang semakin luas antara supplier produk pariwisata, agen perjalanan, dan konsumen lebih dari jam buka kantor.  Astrindo yang memasang informasi perjalanannya di pusat Web Bali Online dapat dibaca oleh seluruh penjuru dunia 24 jam sehari.  Seorang wisatawan dari New York yang ingin diving di Bali dapat melihat daftar paket menyelam yang ditawarkan Bali Marine Sports 24 jam sehari.  Jam kantor Bali Marine di Bali adalah jam 9 malam sampai jam 5 pagi di New  York.
Dengan meningkatnya pilihan bagi konsumen, meningkatnya target pasar bagi supplier dan agen perjalanan, serta meningkatnya komunikasi antara supplier, agen perjalanan, dan konsumen, maka dunia usaha perjalanan akan berlangsung dengan semakin lancar, mengurangi kemungkinan salah pengertian dan konflik antara supplier, agen perjalanan, dan sang konsumen.  Pelaksanaan dunia usaha perjalanan akan semakin mudah.

Konklusi
Satu fakta yang jelas adalah bahwa Internet itu ada bersama kita, dan sudah dan akan terus merevolusionisasi komunikasi dunia.  Apakah kita suka atau tidak, komunikasi akan dipengaruhi oleh Internet.   Dunia pariwisata umumnya, dan usaha agen perjalanan khususnya, juga tidak akan luput dari dampak Internet ini.  Di satu pihak, Internet jelas merupakan suatu tantangan bagi agen perjalanan Indonesia, setidaknya untuk memanfaatkan media ini sebagai media iklan untuk menjangkau calon konsumen dan sebagai media komunikasi untuk melayani konsumen.  Selain itu, Internet mungkin dapat menggeser pola bisnis agen perjalanan ke arah konsultasi, dengan tuntutan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai daerah-daerah tujuan wisata.

Di pihak lain, Internet mampu meningkatkan minat travel masyarakat dunia dan membuka peluang yang sangat tinggi yang sebelumnya tidak terjangkau.  Sebuah agen perjalanan di Indonesia bisa menjadi kekuatan global dengan seketika, menjangkau konsumen dari seluruh dunia, dengan pelayanan non-stop 24 jam.   Jumlah calon wisatawan yang meningkat, pelayanan yang meningkat, dan jangkauan pasar yang meningkat, jelas merupakan sesuatu yang sangat menarik bagi agen perjalanan Indonesia.