Rabu, 30 Desember 2009

2009 Year End Gift from My Wife!: G Shock DW6900 MS

Tanggal 30 Desember 2009, saat menjemput istri saya pulang dari kantor, dia memberikan tas plastik ini kepada saya. "hadiah akhir tahun.." katanya. Kalau lihat tas plastiknya saya sudah yakin ini pasti G Shock karena dia tahu kalau saya juga penggemar G shock. Dan ternyata benar! malah lebih dari ekspektasi saya sebelumnya..!


Entah kenapa saya merasa antusias dengan jam G shock walaupun untuk memakainya sangat jarang sekali, mungkin bisa sekali dalam beberapa bulan. Kesukaan saya terhadap G shock ditularkan oleh rekan sesama penggemar jam yang rumahnya dekat dengan rumah saya. Memang tidak semua jenis G shock saya koleksi, tapi tipe-tipe khusus atau yang unik saja. Seperti halnya yang satu ini: DW6900 MS (military inspired Series). Saya suka tipe MS ini karena penampilannya yang totally black matte (kecuali LCD), warna hitamnya doff dan bukan mengkilat. Casio memberikan warna ini untuk menguatkan kesan military look jam secara keseluruhan. Sebelumnya saya sudah memiliki seri DW5600 MS (klasik) dan Frogman Rusty in Black, namun karena saya lihat tipe Frogman sama sekali tidak nyaman saya pakai (saya juga belum PD pake jam segede Gaban gitu), akhirnya saya jual ke seorang rekan.

DW 6900MS ini mulai dipasarkan secara international pada 4 Februari 2009. Pada awalnya tipe ini dinamakan "Military Concept", kemudian berubah menjadi "G Force: Military Inspired" dan akhirnya berubah lagi menjadi "Military Inspired Series" dan disingkat dengan MS. Tipe DW 5600MS dan DW 6900MS mengadopsi finishing MBRE atau "Matte Black Red Eye" untuk desain dialnya, sedangkan LCD dibuat dengan finishing "stealthty negative display" dengan backdrop warna hitam dan bentuk angka digital yang terang. Kalau dilihat pada siang hari wajah G shock ini terlihat sangat hitam dan mungkin ini akan merepotkan kalau kita hendak melihat jam digitalnya.

Elemen desain pada wajah LCD menggunakan warna merah, padahal apabila lampu LCD dinyalakan warna yang terlihat adalah warna biru dan hijau. Eelemen warna merah ini ternyata pas dengan warna dominan yang black matte.


Semua komponen jam kecuali case back, berwarna hitam. Tang buckle jam ini juga berwarna hitam namun tidak matte melainkan glossy (mengkilat). Salah satu ciri khas G shock Military Series adalah pencantuman angka pada strapnya yang menggunakan model angka yang sering digunakan pada militer, Untuk DW6900 MS ini angka yang tercantum adalah 1289. Sampai saat menulis ini, saya tidak tahu apa makna angka yang berbeda pada strap seri Military Series.

Beberapa rekan yang membaca posting saya mengenai DW5600 MS menanyakan dimana bisa membeli jam G shock tipe ini karena banyak toko casio di jakarta didatangi untuk bisa membeli G Shock MS tapi jawabannya selalu tidak ada atau habis. Saya juga heran kenapa tipe ini tida semudah tipe lain yang populer seperti Master G dll. G shock DW5600 MS saya malah dapatkan di sebuah toko jam di Yogya, saya cari di agen Casio, kaskus dan toko-toko jam di Melawai dan pasar baru tetap saja tidak ada.



Sabtu, 26 Desember 2009

Kencan bersama Agen M...

Biasanya setiap akhir tahun atau awal tahun beberapa rekan sesama penggemar jam antik berkumpul untuk saling tukar info, bahas jam dan update koleksi terbaru. Tahun ini, karena kesibukan dan waktu yang mendesak akhirnya hanya saya dan Agen M yang bisa ketemu di sebuah rumah makan di Casablanca. Seperti biasa saya selalu lebih dulu datang dan karena bengong, saya foto-foto saja sendiri. Foto diatas sengaja saya tampilkan karena ada beberapa email dan sms yang ingin tahu wajah ngganteng saya itu kayak apa sih, karena kalao foto yang keliatan cuma tangannya aja atau foto dari samping. (hmm kayaknya saya perlu ganti kamera nih karena pake kamera ini saya jadi kelihatan gemukan...).

Dari beberapa jam yang saya bawa, saya coba 2 buah jam untuk saya foto di lantai 2 restoran itu yang cahaya mataharinya cukup banyak. Yang pertama adalah Rolex GMT 1675 Nipple dial yang saya letakkan diatas tissue. Kondisi dial bagus sekali dan kombinasi warna bezel juga sangat serasi dengan warna coklat dial.

Yang kedua adalah Panerai Radiomir PAM 210. Merupakan tipe basic dari seri Radiomir dengan diameter casing 45mm. Yang sangat saya sukai dari jam ini adalah desainnya yang sederhana dan klasik, terutama finishing dial yang bertumpuk (sandwich dial) dan warna dial yang hitam doff (tidak mengkilat). Kelihatan lebih elegan dan klasik saat dipadukan dengan strap croco hitam juga. Mak nyos!
Setelah lama menunggu dan perut kembung karena kebanyakan minum es, akhirnya sang teman kencan muncul juga. Ternyata dia baru saja selesai meeting penting di tempat lain. Apa yang dia bawa ke tempat meeting selain dokumen meeting?..walah-walah..ternyata sekian belas jam antik yang ditaruh rapi dalam sebuah kantong khusus. Setelah basa-basi yang nggak penting (kami berdua juga menyadari ketidak-pentingan basa basi itu), agen M mengeluarkan kantong sakti dari tasnya dan dijembreng (maaf bahasa Indonesia-nya 'jembreng' nggak ketemu yang pas) di atas meja.
Foto dibawah adalah gambar dari helicopter view mengenai kondisi meja yang kami pesan siang itu. Ada sekitar 23 buah jam (termasuk yang kami pakai) yang kami bahas siang itu yang merupakan hasil akuisi terbaru sejak terakhir ketemu.

Yang pertama ini sebenarnya bukanlah 'pendatang baru' karena sudah beberapa kali saya lihat dan age M bawa setiap ketemu. Mungkin karena ke-dua jam ini merupakan jam kesayangan dia makanya dibawa terus. ebuah Rolex Date 1500 yang termasuk dalam generasi pertama dan kedua Omega constellation Calendar. Kedua jam ini dalam kondisi yang sangat baik dan original.

Agen M termasuk orang yang beruntung dalam kepemilikan Seiko Bullhead karena selalu dapat terus dan kondisinya juga seringkali bagus-bagus. Sudah beberapa kali juga saya mendapat limpahan jam seperti ini dari dia, dan masih juga dapat lagi dan lagi...
Kondisi kedua bullhead ini sangat bagus terutama yang hitam!

Lagi-lagi jam kebanggan Agen M dan layak kalau dibanggakan karena kondisinya yang buagus banget. Ini salah satu Rolex GMT 1675 terbaik yang pernah saya temui. Indeks-nya sudah menguning bertambah seksi secara penampilan keseluruhan. Kondisi lugs masih tebal dan belum pernah kena mesin poles. Di case back masih terdapat sticker kertas 1675 yang masih jelas terlihat.
Siang itu kebetulan saya dan Agen M membawa jam yang sama: Rolex GMT 1675 nipple dial. Perbedaan hanya pada bezel gmt yang berbeda warna. Keduanya dari tahun yang sama 1972 dan kondisi yang sama bagusnya juga. Bagi saya pribadi, gmt nipple dial ini lebih cantik kalau dipadukan dengan tali kulit darpada dengan rantai kombinasinya. Karena dengan tali kulit jadi lebih low profile dan kalem.

Foto di bawah adalah jajaran jam dengan material gold capped dan steel kecuali 2 Rolex GMT yang di pinggir. Dari ki-ka: Hamilton, Omega bumper cal.351, Omega cal.503 rose gold, Rolex 1550, Omega connie cal.751 dan 2 Rolex 1675.

Rolex gold capped dibawah adalah dari varian rolex date dengan basic desain seri 1500. Yang unik dari jam ini adalah warna dial yang semu ke abu-abuan dan setelah dikombinasikan dengan material gold ternyata tampil menarik dan unik. Sangat jarang saya menemui kombinasi warna seperti ini pada sebuah ja Rolex.

Kedua Omega Connie di bawah memiliki movement yang sama yaitu Cal.751. Caliber ini merupakan caliber yang sering diikutkan dalam uji chronometer dan banyak digunakan untuk tipe Constellation. Connie gold capped di sebelah kiri merupakan tipe C-Shape karena desainnya mirip huruf C yang dihadapkan. Desain ini dibuat oleh Gerald Genta khusus untuk Omega. banyak digunakan oleh Omega pada tahun 70-an. Desain sebelah kanan sering disebut sebagai Modern Connie. Desain yang lebih besar dan gemuk serta detail tambahan berupa bezel white gold bergerigi dan penggunaan jarum berwarna hitam. Ini adalah Connie modern terbaik yang pernah saya lihat karena serat casing masih jelas terlihat, mika yang masih original dengan jendela day-date yang lebar dan kondisi keseluruhan yang nyaris perfect!

Dalam sebuah milis jam antik, agen M pernah menampilkan caseback sebuah Grand Seiko antik. Nah, siang itu ternyata jam itu dibawa. Cuantikkknya pol! mungkin karena saya penggemar berat seiko antik karena itu saya suka sekali dengan desain dan warna Grand Seiko ini. Memiliki movement manual winding 4520 high-beat 36,000 bph, salah satu movement terbaik Grand Seiko. Diameter casing juga lebih besar dari seiko biasa, gold capped dan warna dial yang sudah mulai berubah merata, antik tapi sekaligus cantik! karena masih dalam status 'rahasia' maka saya tampilkan separuh mukanya saja. Grand Seiko antik sangat sulit didapat di sini karena memang jam ini mungkin dulunya tidak pernah dijual diluar Jepang. Nilainya di ebay semakin lama semakin tinggi.

Saya selalu geli melihat foto dibawah. Saya coba bandingkan dimensi sebuah Radiomir dan Omega antik. Kalau dianalogikan radiomir itu seperti anak obesitas yang kelebihan berat badan dan omega itu seperti seorang tua yang kalem dan berwibawa. Warna dial sama-sama hitam doff. Radimor keluaran tahun 2006 sedangkan Omega dari awal tahun 60-an. Kalau terbiasa mengenakan Panerai, tentu akan aneh sekali saat pakai omega yang diameternya hanya 35mm. Tapi saya akui Omega dengan cal.565 ini sangat kuat aura klasiknya..

Hari itu kencan berakhir menjelang jam 4 sore karena saya harus menjemput istri dan Agen M harus berkunjung ke rumah saudaranya. kemungkinan akan dilanjutkan pada kencan-kencan berikut dengan member yang lainnya juga.

Rabu, 23 Desember 2009

OMEGA Seamaster Rose Gold Capped

Entah sudah berapa bulan saya tidak pernah lagi menjumpai omega antik dalam kondisi yang bagus (menurut standar saya), entah memang kondisi bagus itu sulit dijumpai atau karena semakin banyak penikmat dan pemburu jam antik sehingga jam-jam omega (dan merek lainnya) semakin sulit untuk bisa didapat. jadi informasi sekecil apapun mengenai keberadaan omega yang baik dan bersih akan selalu di follow up. Seperti halnya pada suatu siang minggu lalu. Sebenarnya informasi keberadaan omega ini sudah saya terima beberapa hari sebelumnya namun karena masih berada diluar kota, akhirnya saya minta teman saya tersebut untuk menyimpannya untuk saya.

Omega ini adalah Seamaster date yang menggunakan automatic movement Cal.503. Yang membuat saya deg-degan adalah Omega ini ternyata memiliki dial hitam dan finishing rose gold capped yang masih dalam kondisi sangat baik. Bagi saya, kombinasi warna rose gold dan hitam sungguh indah, mewah sekaligus elegan.

Semua komponen dan tulisan pada dial berwarna rose gold, dari mulai indeks batang, logo, jarum (jam, menit dan detik) serta tulisan semua berwarna sama. Tidak seperti seri 503 lain yang saya miliki, bentuk jarum jam ini berbeda. Bentuknya lebih formil dan sederhana. Jarum jam ini juga terbuat dari rose gold dan biasanya memang digunakan hanya pada tipe-tipe jam solid gold atau gold capped sejak tahun awal 60-an. Untuk yang berwarna silver mulai banyak digunakan pada tipe-tipe de-ville dan constellation pada tahun 70-an. Bentuk jarum jam yang lazim bagi Omega 503 terutama generasi-generasi awal adalah dauphine hands atau jarum berbentuk tombak.

Salah satu ciri khas jam Omega dengan heavy lugs (lugs yang berdesain gemuk) dari tahun 50-60an adalah bentuk crown yang tidak bulat sempurna tapi berlekuk-lekuk. Ada yang bilang crown ini namanya kenop model belimbing. Bentuknya agak besar dan tebal, sesuai dengan desain lugs yang gemuk. Crown ini juga berlapiskan rose gold dan dalam kondisi yang sempurna. Mika jam masih original Omega dan logo Omega yang berada di tengah-tengah mika masih bisa dilihat dengan jelas tanpa bantuan kaca pembesar. Kondisi mika secara umum masih bagus dan belum terlihat goresan yang dalam.

Caseback masih terlihat bagus dan logo sea-monster masih terlihat tegas sebagai bukti belum terkena polesan mesin yang bisa membuat embossed logo menjadi tipis. Movement dalam keadaan baik, namun ada berkas-berkas kotor yang belum sempat dibersihkan seperti terlihat pada bandul rotor.

Diameter jam ini tidaklah besar hanya sekitar 35mm tidak termasuk crown. Karena itu mungkin tidak cocok dipakai oleh orang yang berlengan besar. Omega ini terlihat begitu klasik dan menarik terutama setelah lapisan rose goldnya di bersihkan dengan menggunakan bedak Fanbo, yang dapat membuat kilau emas menjadi lebih cerah. Jarang sekali saya menemui jam Omega dengan dial hitam dan kombinasi rose gold. Seorang rekan pernah memiliki jam yang mirip dengan tipe Constellation. Sungguh cantik connie dengan rose gold dan dial hitam dan menurut saya very are! karena itu tidak heran teman saya tersebut menyesal telah menjualnya ke orang lain dan kini dia rela membeli kembali jam cantik itu dengan harga 2 kali lipat!



Senin, 21 Desember 2009

ME and MY WATCHES...

Seringkali saat membeli sebuah jam saya membutuhkan waktu lama untuk memutuskan, bahkan kalau saya kenal baik dengan si penjual, saya akan pinjam jam itu barang sehari atau 2 hari untuk saya pakai, saya rasakan, saya amati dan saya tanyakan ke orang lain mengenai jam ini. Bukan pendapat mengenai jam itu sendiri tapi bagaimana sebuah jam itu bisa cocok di tangan saya dan sesuai dengan saya sebagai si pemakai. Karena seringkali saya melihat sebuah jam bagus sekali tapi begitu dipakai kok jadi nggak kelihatan bagus di mata orang lain...nggak cocok dengan 'karakter' atau 'aura' atau apalah terkait sosok si pemakai. Karena itu pula, seringkali saya melakukan foto jam yang saya kenakan dan melihatnya dari sisi kacamata orang lain. bagus nggak dipakai?...
Karena itu, menurut saya penting untuk mengajak orang lain saat membeli jam supaya bisa mengomentari jam yang akan kita beli saat kita coba di tangan. kalau bisa ya jangan tanya sama penjualnya, karena mereka akan bilang.."wah cocok banget dipake!", "Kayaknya memang bapak jodoh banget sama jam itu..!", "yang di sana juga kayaknya cocok deh buat bapak, bukan yang bapak coba ini aja..". Kalau ajak istri juga repot. Saat ditanya pendapatnya bisa jadi dia akan menjawab, "Bagus mas...eh tapi cincin berlian yang disana lucu juga yaaaa..".
Posting kali ini akan emnunjukkan 'study' saya tentang jam-jam yang saya miliki dan kecocokannya dengan diri saya saat dikenakan..(entah cocok apa nggak...).

SINN 103.B chronograph, cocok untuk dipadukan dengan celana jeans dan kaos polo atau t-shirt. Celana bermuda juga ok. Desain sangat sportif, karena itu gak cocok kalau pake jam ini, bajunya batik..!
Rolex Seadweller. Entah kenapa, jam ini dan submariner tetap aja cocok dipakai pakai baju apa aja, karena desainnya klasik. Bahkan saat bangun tidur, kaos oblong dan celana pendek batik..tetap aja bagus dan cocok!

ORIS Mark Webber ltd edition. Jamnya guede dan nggak enak kalau dipadukan dengan kemeja lengan panjang karena selalu nongol atau kemeja nggak bisa dikancingkan lengannya.

Panerai PAM 112. Salah satu jam yang menurut saya tidak cocok dipake dengan kemeja lengan panjang karena kegedean. Jam ini paling cocok dipadukan dengan lengan pendek, supaya orang bisa lihat kalao kita pake Panerai!..dan orang akan berseru.."Gile ya..panerainya mirip banget sama aslinya!"...

Tag Heuer Carrera Re-edition. Jam klasik dengan desain yang klasik. Cocok dipakai juga dengan lengan panjang karena bisa manis tertutup lengan dan saat nongol sedikit membuat orang penasaran dengan jamnya. Cantik!

Omega Flightmaster. Salah satu jam yang dipakai hanya pada saat pertama kali beli dan saat foto. Jam besar, desain casing volcano case sehingga cukup tebal. Tidak cocok pake lengan panjang.

Heuer Autavia GMT. Jam besar dan tebal sekaligus colourful, jadi paling cocok pake baju atau kaos putih dengan jeans atau celana khaki. Top!

Rolex GMT 1675 pepsi. Ah..no comment lah! jam ini bisa cocok dipadukan pake baju apa aja karena klasik..
Istri kadang suka pakai jam yang atraktif dan sesuai dengan warna baju atau asesoris lain. Seiko Orange monster memang cocok untuk menunjukkan bahwa kita trendy, up to date, percaya diri dan...penggemar Seiko!

Omega Speedmaster Moonwatch. Ini salah satu desain jam yang paling lama dipakai dan paling enak dilihat (menurut saya lho). Siapapun yang terlihat memakai jam ini selalu cocok dengan penampilan keseluruhan si pemakai.

Tag Heuer Carrera Chronograph. Salah satu usaha Tag heuer untuk menggali kembali desain klasik mereka untuk Carrera. Usahanya berhasil karena banyak orang yang suka dengan tipe ini apalagi warnanya yang bervariasi. Cocok dengan baju-baju yang simple (jeans-kaos) atau kemeja kantor.

Omega Seamaster Chronograph Cal.1040. Volcano case, casing tebal dan lebar. Enaknya pakai lengan pendek atau kaos. Warna birunya eye catching. Cocok untuk yang mau tampil beda..

Rolex Submariner Date. Saya taruh di posisi akhir karena jam ini so damn good!..cocok dikenakan dengan apa saja, bahkan batik sekalipun!

ROLEX Thunderbird 1625 Ca.1968

Awalnya adalah sebuah rasa kehilangan karena salah satu jam kesayangan saya berpindah tangan dirawat oleh sesama penikmat jam antik. Jam itu adalah sebuah Rolex Thunderbird 6609 dengan dial putih dan dauphine hands (jarum model pedang). Ternyata untuk mendapatkan tipe yang sama atau setidaknya dengan desain yang sama sangatlah sulit. beberapa kali saya mendapatkan tipe thunderbird baik ref.6609 atau 1625 tapi tidak ada satupun yang mendekati penampilan 6609 saya dulu. Sampai akhirnya penantian dan pencarian saya berakhir kemarin siang.
Seorang sobat baik memperlihatkan jam ini dan berkata mungkin saya suka dengan jam ini. Thunderbird ini memiliki desain yang se-tipe dengan 6609 saya dulu, kecuali memang perbedaan prinsip karena beda tipe. Tapi warna dan auranya hampir sama. jam ini diproduksi pada kwartal ke-4 tahun 1968 dari ref.1625.


Kondisi dial secara umum masih baik, sedikit ada bercak yang baru terlihat apabila dilihat dengan menggunakan kaca pembesar. Hal yang wajar bagi sebuah jam yang berusia 41 tahun, lebih tua dari usia saya. jarum, indeks menggunakan material gold yang terlihat cantik dan serasi dengan dial putih tembok. Kondisi caseback dan casing dalam belum ada yang keropos, sebuah pertanda baik bahwa jam ini dirawat dengan baik oleh pemilik sebelumnya. hanya terdapat bercak-bercak bekas seal yang mengering yang belum sempat dibersihkan, tapi it's ok lah..karena tidak berpengaruh terhadap kinerja movement dan penampilan luar.

Kalau dibandingkan dengan versi datejust seperti 1601 atau 1603, thunderbird memiliki aura yang berbeda, lebih klasik dan menarik. Mungkin itu karena pengaruh peletakan rotating bezel. Penggunaan bezel yang berputar ini juga menyebabkan dial dibuat lebih kecil. Karena itu, dial antara 1601 dan 1625 tidak bisa di-swap atau dipertukarkan karena pasti tidak fit di casing. kalau dial 1601 dimasukkan pada thunderbird akan kebesaran dan harus dikikir agar bisa fit-in. Sebaliknya, dial 1625 akan terasa longgar di casing 1601.

Walaupun sama-sama dari rumpun Datejust, seri thunderbird memiliki nilai lebih tinggi dari datejust biasa. Mungkin ini disebabkan karena thunderbird punya nilai 'cerita' sejarahnya pada saat Squadron Thunderbird memutuskan untuk menggunakan Rolex sebagai jam resmi mereka pada akhir tahun 50-an. Atau juga karena penampilan Thunderbird seperti 'perkawinan' antara dress wacth dan sport dari Rolex. yah apapun alasannya, saya akui Thunderbird memiliki aura yang lebih klasik, lebih berkelas dari tipe datejust biasa, jadi tidak heran kalau harga Thunderbird selalu lebih tinggi dan layak sekali untuk disimpan.


Minggu, 20 Desember 2009

Berpasangan ala Seiko Automatic Chronograph

Salah satu tipe yang paling klasik dan dikenali dari keluarga besar Seiko automatic chronograph yaitu seri 60XX pepsi. Variasi dial cukup banyak dan menarik. Kebetulan yang saya miliki semua dial hitam dengan perbedaan minor pada dial dan inner rotating bezel.

Salah satu tipe cal.7016 yang paling banyak dicari dan membuat penasaran banyak orang karena keberadaannya yang cukup sedikit terutama yang masih dalam keadaan baik. Seiko monaco, kembar tidak identik dengan perbedaan pada warna dial.

Seiko ini saya bilang mains' karena desainnya yang tidak begitu besar. Diproduksi dengan 2 warna sub register berbeda yaitu coklat dan biru.

Seiko 'jengkol' karena bentuk casingnya yang bulat hampir pipih seperti buah jengkol. Tipe ini variasi warnanya juga ada beberapa.

2 varian berbeda dari Seiko Jumbo. Perbedaan kecil hanya pada desain lugs. Perbedaan ini sudah pernah saya ulas pada posting under 'seiko'. Desain low profile dengan aura military yang terasa sekali. Diameter casing juga besar 42mm, karena itu cocoklah disebut 'jumbo'.

Salah satu desain unik dari seiko yang sering disebut sebagai 'helmet'. Desain seperti meniru casing seri Flightmaster dari Omega dengan 'Volcano case'. Seiko mengeluarkan 2 varian dial: hitam dan putih.
Tipe paling dicari dan bernilai tinggi dari Seiko automatic cronograph: the bullhead! karena bernilai tinggi maka ada yang beredar 'franken-bullhead' dengan casing buatan Thailand, terutama dibuat untuk bullhead hitam. Desain menarik, unik dan juga enak dilihat. Keluar dalam 2 versi dial: Coklat dan hitam.

Seiko Monocoque yang desain keseluruhan sangat 'retro'. Warna dial ada beberapa macam dan dengan warna yang kontras antara dial dan sub-register. Desain rante juga unik karena terdiri dari unit-unit yang lebar.

Pengantin Seiko yang satu ini punya beberapa julukan: seiko Speedmaster, Seiko panda dll. Sebutan ini mengacu pada desain dialnya. Disebut sebagai salah satu desain terbaik seiko chronograph karena komposisi antara bidang yang pas dan harmoni dan desain jarum yang berbeda sekali membuat banyak orang bilang desainnya 'smart'!. keluar dalam 2 varian warna: hitam dan putih. Juga dijumpai caing gold plated untuk dial hitam.

Pasangan paling muda dalam koleksi saya. The first analog chronograph quartz dalam keluarga seiko chronograph. Merupakan jam chronograph quartz pertama yang menggunakan penghitung 1/10. Desainnya 'sangat speedmaster' sekali dan keluar dalam berbagai variasi warna dial dan juga casing.