Minggu, 28 Februari 2010
ROLEX GMT Master Ref.16753 Ca.1986
Jumat, 19 Februari 2010
CHRONOSWISS Regulateur Automatic
Chronoswiss Regulateur adalah produk andalan brand ini dan langsung menyita perhatian para pencinta jam tangan karena desainnya yang 'old school' sekali dan mekanisme regulateur yang unik. Regulateur merupakan desain jam yang memisahkan 3 jenis jarum pada kedudukan yang terpisah, tidak seperti jam biasa yang 3 jarum menyatu pada satu titik as tengah. Jam regulator sendiri pertama kali dibuat pada abad ke-18 oleh Louis Berthold. Idenya saat itu adalah jarum menit harus menjadi fokus utama yang dominan dalam sebuah jam, sedangkan jarum jam dan detik tidak perlu besar. Desain regulateur dari Chronoswiss yang mulai di produksi pada tahun 1987 ini seolah membangkitkan lagi kejayaan jam-jam mekanik terutama jam dengan sistem regulator. Jam Regulateur generasi pertama masih menggunakan manual winding movement. Generasi pertama ini sangat tingi value-nya karena dibuat dalam jumlah yang sedikit karena sejak tahun 1990 Chronoswiss mulai menggunakan automatic movement untuk jam Regulateur-nya.
Selasa, 16 Februari 2010
PANERAI PAM 237 Luminor GMT "The Ghost", So rare item!
Keunikan ketiga: PAM 237 tidak pernah muncul dalam buku katalog Panerai, bahkan pada tahun 2005 tipe ini juga tidak dicantumkan sebagai salah satu produksi mereka. Aneh kan? karena itu PAM 237 sering disebut dengan "THE GHOST" karena keberadaannya seolah 'tidak diakui' oleh Panerai sendiri. Karena kedua hal itu tadi, maka tipe ini sering disebut sebagai so rare Panerai dan banyak diburu untuk dikoleksi karena keunikannya dan jumlahnya yang sangat terbatas.
Senin, 15 Februari 2010
KING SEIKO Automatic Hi-Beat Cal.5621
King Seiko yang menggunakan automatic movt. Cal.56s ini merupakan King Seiko generasi modern. Cal.56s sendiri merupakan salah satu movement terakhir yang digunakan oleh King Seiko dan Cal.52s adalah movement pamungkas sebelum akhirnya Seiko menghentikan produksi King Seiko. Salah satu perbedaan pada "KS Modern" adalah tidak digunakannya lagi gold medallion yang sering terlihat pada case back dan desain caseback dibuat lebih sederhana. Salah satu alasan kenapa medallion itu tidak digunakan lagi adalah agar biaya produksi bisa lebih ditekan. Alasan lain, Seiko lebih menggencarkan promosi Grand Seiko sebagai top of the line Seiko pada saat itu. Kalau King Seiko masih terus diproduksi apalagi dengan tetap menggunakan gold medallion pada caseback (yang nyata serupa dengan GS), hal ini dikhawatirkan akan membingungkan pelanggan Seiko karena sepertinya ada 2 tipe Seiko yang berbeda dalam kategori yang sama (High-end). Ternyata tujuan untuk memposisikan GS sebagai produk unggulan diteruskan dan produksi KS akhirnya dihentikan. Pada tahun 2000, Seiko 'bernostalgia' dengan mengeluarkan KS edisi Millenium Historic yang diproduksi hanya 2000 buah saja untuk pasar domestik Jepang. Desain dibuat sama persis dengan KS cal.5625 dengan tanggal, namun edisi historic itu menggunakan movement Cal.4s.
Sabtu, 13 Februari 2010
ROLEX Ref.1601 Datejust Gilt Dial Ca.1960s
Menggunakan finishing Gilt dial yang merupakan 'teknologi' finishing dial pada era tahun 50-60an yang banyak diaplikasikan pada jam-jam pada masa itu. Gilt dial sendiri sebenarnya merupakan sebutan bagi sebuah dial yang di finishing dengan teknik penulisan menggunakan pewarna emas atau silver. Warna dial biasanya lebih berkilat karena mungkin campuran kimiawi-nya. Teknik lain yang digunakan pada masa itu adalah matte dial, dimana warna dial cenderung doff-tidak berkilat. 1601 pada koleksi ini menggunakan pewarna tulisan emas. Dan biasanya, entah kenapa penulisan diatas dial model ini huruf-hurufnya cenderung terlihat lebih gemuk atau tidak sehalus penulisan pada matte dial.
Semua kembali ke selera masing-masing, bisa saja yang saya sebut bagus, seksi dan menarik tapi bagi orang lain malah sebaliknya, bahkan istri saya waktu lihat Rolex yang paling kanan sempat bilang.."jam sudah karatan kok ya dibilang bagus...!"
Jumat, 12 Februari 2010
ROLEX Date Ref.1501 Black dial
Senin, 08 Februari 2010
Apa beda antara Rose Gold, Red Gold dan Pink Gold?
Beberapa istilah seperti Rose gold, Red gold dan pink gold bakal sering kita baca dan dengar apabila kita berbicara mengenai material casing sebuah jam tangan, terutama jam-jam generasi baru. Apa sih beda diantara ketiga jenis Gold itu? apakah memang sama sekali berbeda atau hanya sebutan untuk sebuah material yang sama?
Ok, sebelum kita masuk pada pembahasan mengenai ke-3 jenis gold tadi, ada baiknya kita mengerti dulu jenis material gold yang digunakan untuk casing jam. Emas (gold) adalah secara alami berwarna dasar kuning. Jadi jenis emas seperti white gold, pink/red/rose gold dan bahkan black gold tidak ada secara alami disediakan oleh alam. Beberapa produsen jam yang mengatakan bahwa casing jamnya 'pure rose gold', bisa dibilang sebagai hiperbolik karena memang tidak bisa dan tidak ada pure rose gold. Semua emas yang digunakan tidak murni emas, tapi memiliki campuran logam lain, kecuali tentu saja emas 24K tapi inipun tidak bisa dibuat sebagai casing jam karena terlalu lembek dan tidak dapat dibentuk seperti halnya casing jam pada umumnya.
Yellow gold 18K 0.75, adalah tulisan yang biasanya menyertai sebuah jam solid gold. pengertian tulisan tersebut adalah, bahwa kandungan emas pada logam itu sebesar 75% dan 25% lainnya adalah logam lain. White gold merupakan campuran antara pure yellow gold dengan logam nickel, perak atau palladium, yang terkadang dicampur dengan sedikit copper dan atau seng untuk meningkatkan kebersihan dan cemerlangnya penampilan logam tersebut.
Vacheron Constantine pada tahun 2007 membuat 'resep' baru untuk campuran white gold ini. Campuran tradisional adalah 75% emas, 12,5% Palladium, 6% Copper, 4% Silver dan 2,5% Nickel, ditambah dengan plating rhodium. Tapi VC merubah komposisi dengan menambahkan 15% Palladium yang tentu saja meningkatkan cost production, hanya saja dengan meningkatkan kadar Palladium, tingkat cemerlangnya casing menjadi bertambah dan VC tidak perlu melakukan plating rhodium lagi. Campuran emas dan jenis logam lain ini tentu saja berpengaruh terhadap bobot casing, jadi kalau kita bandingkan 2 casing jam yang sama dengan material beda, misal polished steel, akan terasa lebih berat yang terbuat dari solid gold.
Ok. Sekarang kembali ke topik utama apakah ada perbedaan antara Red/pink/rose gold? jenis emas ini sangat tergantung dari banyaknya campuran logam Copper didalamnya. Kemungkinan penggunaan istilah "Rose" mengacu pada pengertian "Rose" yang dalam kata Bahasa Perancis bisa juga berarti "Pink". Penambahan Copper berpengaruh pada tingkat "kemerahan" warna emas pada hasil akhir.
Semakin banyak proporsi Copper dalam campuran emas, akan semakin merah penampilan jam tersebut. Formula lazim yang digunakan para produsen jam untuk seri rose gold mereka adalah: 75% Gold, 13% Silver dan 16% Copper. Formula ini disebut sebagai Formula 4N, sedangkan formula 3N yang juga sering digunakan ada perbedaan pada proporsi Copper sebanyak 12%. 3N ini warnanya cenderung lebih ke Yellow daripada ke "Red". Corum menggunakan formula 5N untuk salah satu tipe Admiral Cup Challenge. Formula 5N ini memiliki kandungan 4,5% Silver dan 20,5% Copper sehingga warna emasnya memang terlihat ke-merah-an.
Pemakaian istilah Red/Pink/Rose sebenarnya lebih terkait dengan branding dan positioning sebuah merek. Karena memang tidak ada standar yang baku mengenai penggunaan istilah ini. Misalkan Panerai, Piaget, Bulgari dan Cartier lebih suka menggunakan istilah "Pink Gold". Sedangkan "Rose Gold", istilah yang sedang ngetrend akhir-akhir ini lebih sering digunakan oleh Patek Philippe, Breguet, Zenith dan Corum. Sedangkan "Red Gold" akhir-akhir ini terlihat sering digunakan oleh Hublot, Blancpain dan Gerald Genta yang sebagian besar memang menggunakan formula 5N untuk memunculkan nuansa "Red" pada casing solid gold mereka.
Para produsen jam semakin tertantang untuk lebih kreatif dalam membuat tampilan jam yang menarik dari bahan logam mulia ini. Louis Moinet, sebagai new comer dalam dunia jam-jam mewah menggunakan kombinasi antara formula 3N dan 4N pada casing jam mereka. Rolex, pada debutnya tahun 2008 menggunakan logam mulia yang mereka sebut sebagai "Everose Gold" yang merupakan kombinasi antara Gold, Copper dan Platinum untuk menimbulkan kesan unik.
Sebagai kesimpulan, mungkin bisa dikatakan begini: sebuah jam "Pink Gold" mungkin menggunakan formula 3N atau 4N. "Rose Gold" menggunakan formula 4N atau 5N dan untuk "Red Gold" sudah bisa dipastikan hanya menggunakan formula 5N. Nah mana yang menurut anda yang paling baik? kembali, semua sangat tergantung selera...
Ok, sebelum kita masuk pada pembahasan mengenai ke-3 jenis gold tadi, ada baiknya kita mengerti dulu jenis material gold yang digunakan untuk casing jam. Emas (gold) adalah secara alami berwarna dasar kuning. Jadi jenis emas seperti white gold, pink/red/rose gold dan bahkan black gold tidak ada secara alami disediakan oleh alam. Beberapa produsen jam yang mengatakan bahwa casing jamnya 'pure rose gold', bisa dibilang sebagai hiperbolik karena memang tidak bisa dan tidak ada pure rose gold. Semua emas yang digunakan tidak murni emas, tapi memiliki campuran logam lain, kecuali tentu saja emas 24K tapi inipun tidak bisa dibuat sebagai casing jam karena terlalu lembek dan tidak dapat dibentuk seperti halnya casing jam pada umumnya.
Vacheron Constantine pada tahun 2007 membuat 'resep' baru untuk campuran white gold ini. Campuran tradisional adalah 75% emas, 12,5% Palladium, 6% Copper, 4% Silver dan 2,5% Nickel, ditambah dengan plating rhodium. Tapi VC merubah komposisi dengan menambahkan 15% Palladium yang tentu saja meningkatkan cost production, hanya saja dengan meningkatkan kadar Palladium, tingkat cemerlangnya casing menjadi bertambah dan VC tidak perlu melakukan plating rhodium lagi. Campuran emas dan jenis logam lain ini tentu saja berpengaruh terhadap bobot casing, jadi kalau kita bandingkan 2 casing jam yang sama dengan material beda, misal polished steel, akan terasa lebih berat yang terbuat dari solid gold.
Ok. Sekarang kembali ke topik utama apakah ada perbedaan antara Red/pink/rose gold? jenis emas ini sangat tergantung dari banyaknya campuran logam Copper didalamnya. Kemungkinan penggunaan istilah "Rose" mengacu pada pengertian "Rose" yang dalam kata Bahasa Perancis bisa juga berarti "Pink". Penambahan Copper berpengaruh pada tingkat "kemerahan" warna emas pada hasil akhir.
Pemakaian istilah Red/Pink/Rose sebenarnya lebih terkait dengan branding dan positioning sebuah merek. Karena memang tidak ada standar yang baku mengenai penggunaan istilah ini. Misalkan Panerai, Piaget, Bulgari dan Cartier lebih suka menggunakan istilah "Pink Gold". Sedangkan "Rose Gold", istilah yang sedang ngetrend akhir-akhir ini lebih sering digunakan oleh Patek Philippe, Breguet, Zenith dan Corum. Sedangkan "Red Gold" akhir-akhir ini terlihat sering digunakan oleh Hublot, Blancpain dan Gerald Genta yang sebagian besar memang menggunakan formula 5N untuk memunculkan nuansa "Red" pada casing solid gold mereka.
Para produsen jam semakin tertantang untuk lebih kreatif dalam membuat tampilan jam yang menarik dari bahan logam mulia ini. Louis Moinet, sebagai new comer dalam dunia jam-jam mewah menggunakan kombinasi antara formula 3N dan 4N pada casing jam mereka. Rolex, pada debutnya tahun 2008 menggunakan logam mulia yang mereka sebut sebagai "Everose Gold" yang merupakan kombinasi antara Gold, Copper dan Platinum untuk menimbulkan kesan unik.
Sebagai kesimpulan, mungkin bisa dikatakan begini: sebuah jam "Pink Gold" mungkin menggunakan formula 3N atau 4N. "Rose Gold" menggunakan formula 4N atau 5N dan untuk "Red Gold" sudah bisa dipastikan hanya menggunakan formula 5N. Nah mana yang menurut anda yang paling baik? kembali, semua sangat tergantung selera...
Minggu, 07 Februari 2010
1969: Seiko Astron mengguncang dunia!
Kalau orang hendak merayakan hari jadi secara besar-besaran biasanya pada hari jadi ke-25 atau 50 atau kalau bisa yang ke-100. Tapi seiko merayakan hari jadi secara besar-besaran pada usia ke 40 tahun.
4o tahun lalu (lebih 2 bulan), tepatnya 25 Desember 1969, sebuah revolusi jam quartz terjadi di Tokyo, ketika saat itu Seiko memperkenalkan untuk pertama kalinya ke publik Seiko Quartz Astron, sebagai jam quartz pertama di dunia yang diproduksi secara masal. Pemunculan Astron langsung saja mengguncang dunia horologi yang saat itu masih mengutamakan movemen mekanik. Revolusi ini membuat dunia horologi berpaling (sementara) ke Asia. Bisnis horologi di Swiss anjlok sampai ke titik terendah. Hingga tahun 1988 perusahaan-perusahaan jam di Swiss terpaksa harus mengurangi karyawannya dari sekitar 90,000 pada awal tahun 70-an hingga tinggal hanya 28,000 orang saja pada akhir tahun 1988. Kemunculan Astron Quartz banyak mengubah arah para produsen jam yang selama ini mengutamakan pembuatan jam mekanik yang dianggap tidak efektif dan akurat, menjadi produsen jam quartz yang secara akurasi lebih baik dari jam mekanik dengan perubahan desain yang juga radikal, misal dari dimensi jam dan ketebalan casing.
4o tahun lalu (lebih 2 bulan), tepatnya 25 Desember 1969, sebuah revolusi jam quartz terjadi di Tokyo, ketika saat itu Seiko memperkenalkan untuk pertama kalinya ke publik Seiko Quartz Astron, sebagai jam quartz pertama di dunia yang diproduksi secara masal. Pemunculan Astron langsung saja mengguncang dunia horologi yang saat itu masih mengutamakan movemen mekanik. Revolusi ini membuat dunia horologi berpaling (sementara) ke Asia. Bisnis horologi di Swiss anjlok sampai ke titik terendah. Hingga tahun 1988 perusahaan-perusahaan jam di Swiss terpaksa harus mengurangi karyawannya dari sekitar 90,000 pada awal tahun 70-an hingga tinggal hanya 28,000 orang saja pada akhir tahun 1988. Kemunculan Astron Quartz banyak mengubah arah para produsen jam yang selama ini mengutamakan pembuatan jam mekanik yang dianggap tidak efektif dan akurat, menjadi produsen jam quartz yang secara akurasi lebih baik dari jam mekanik dengan perubahan desain yang juga radikal, misal dari dimensi jam dan ketebalan casing.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXAPgNPojohAVFx0kIoB3qzIINMieAIdp7liYShyphenhyphenr2G2WHIr0zRz3FaQkI4hP4ch9iXVcbAfoqrfimKTFz88Pu-zTSg52cGooIqIV4wTAkf5bo0ULRsfbFlRCzMaiILucy5OocmbjlEYgp/s400/astron_lg.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJJNW1gtZuxtpIqfbeNKMex4s0HCFVCxNS_3OXCjHdxvpRz6mBONqv7yVnTYspJZzKdvKPGIMEHFfFv4DWwhUENG6Ev7fvDucT3uSXRjpgNRvmtv-8BAycG_hW_DWD4sdS_NN6TTe80cvQ/s320/CrystalChronometer_lg.jpg)
Seiko dengan cepat belajar dari pengalaman. Pada tahun 1964, Seiko dan Longines adalah 2 pemenang besar pada kompetisi itu. Kedua perusahaan ini memproduksi movement quartz chronometer. Longines meraih grand prix (hadiah utama) dan Seiko meraih 6 penghargaan lainnya. Hasil yang sama diraih oleh Longines dan Seiko ketika diadakan kompetisi untuk jam kantong dengan movement quartz. Pada tahun ini, lebih dari separuh penghargaan yang disediakan dimenangkan oleh Seiko. Baru pada tahun 1967, Seiko meraih hadiah utama untuk kategori jam kantong quartz. Pada tahun ini pula untuk pertama kalinya diadakan kompetisi untuk jam tangan quartz. Perusahaan jam Swiss membawa prototype jam tangan quartz mereka yang diberi nama Beta 1 dan Seiko mengirimkan Astron. Kedua movement ini sudah siap diproduksi secara massal.
Seiko akhirnya menang! walaupun kemenangan itu tidak diraoh dengan perbedaan angka yang signifikan. Beta 1 akhirnya jadi diproduksi secara massal dan diperkenalkan pertama kali pada Basel Fair tahun 1970.
Seiko tidak serta merta memproduksi Astron secara massal, melainkan dibuat sangat eksklusif dengan jumlah yang sangat-sangat terbatas, hanya 200 buah saja Astron yang diproduksi. Astron diposisikan sebagai jam high-end dengan teknologi terkini (pada saat itu). Casing jam dibuat dari emas 18K dengan harga jual 450,000 Yen. Harga itu bahkan lebih mahal dari sebuah mobil keluarga pada saat itu. Seiko Astron saat ini disebut sebagai Very-Very rare karena keberadaannya yang hanya 200 buah di dunia. Kelangkaannya bukanlah dari movement quartz yang dipakai, tapi lebih pada keberadaan jam itu secara fisik. Karena movement Astron akhirnya banyak juga dipakai pada jam-jam quartz Seiko generasi selanjutnya.
Kembali di tahun 2009 kemarin, Seiko merayakan kembali kesuksesan Seiko Astron dengan merayakan secara besar-besaran dan dibuatkan Seiko-seiko generasi mutakhir yang mengambil ide dari desain Seiko Astron.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU4ZAK1eO_mZD4h1U5s8CJm6ucHRywLDxK5Y3FUqucbtXni1mGOLeikQOKOviQMgOFKtEduz7gcPMC9OTz9elkSdnDASRA1EnSfBD53_H-5x5w_56XM9aAjt381PtG2Svve5qJknTbpIVa/s400/main_powerdesign_e.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge88sSNaQDY8yCgtqk-dyY8crvTqpBjIEX-t7e1z6yCKBaZw9WI3HSsi9KhhcVrw2XKaosf5hZ1Fga7VF38HXe5gxv0SWA0Omvnsmq_7zrwiE8xvUao2yGIj3jA5YiwCmywgQqFM0vkMpO/s320/2009_07_main.jpg)
Kamis, 04 Februari 2010
SEIKO Lord Marvel 36,000 bph. Rare!
Seiko Lord Marvel adalah salah satu tipe high-end dari Seiko yang memiliki movement setara Grand Seiko, yaitu 36,000 bph. Lord Matic juga merupakan jam high-end Seiko pertama kali yang dibuat sebelum Seiko meluncurkan tipe Grand Seiko dan King Seiko. Kemudian Seiko tetap memproduksi tipe ini sampai tahun 70-an dengan tidak melakukan banyak perubahan, kecuali pada movement dan variasi dial. Lord Matic yang saya miliki ini diproduksi Bulan Februari 1970. Sama dengan tahun kelahiran saya!!
Rabu, 03 Februari 2010
ROLEX Thunderbird Ref.1625 Black matte Dial
Langganan:
Postingan (Atom)