Ok, sebelum kita masuk pada pembahasan mengenai ke-3 jenis gold tadi, ada baiknya kita mengerti dulu jenis material gold yang digunakan untuk casing jam. Emas (gold) adalah secara alami berwarna dasar kuning. Jadi jenis emas seperti white gold, pink/red/rose gold dan bahkan black gold tidak ada secara alami disediakan oleh alam. Beberapa produsen jam yang mengatakan bahwa casing jamnya 'pure rose gold', bisa dibilang sebagai hiperbolik karena memang tidak bisa dan tidak ada pure rose gold. Semua emas yang digunakan tidak murni emas, tapi memiliki campuran logam lain, kecuali tentu saja emas 24K tapi inipun tidak bisa dibuat sebagai casing jam karena terlalu lembek dan tidak dapat dibentuk seperti halnya casing jam pada umumnya.
Vacheron Constantine pada tahun 2007 membuat 'resep' baru untuk campuran white gold ini. Campuran tradisional adalah 75% emas, 12,5% Palladium, 6% Copper, 4% Silver dan 2,5% Nickel, ditambah dengan plating rhodium. Tapi VC merubah komposisi dengan menambahkan 15% Palladium yang tentu saja meningkatkan cost production, hanya saja dengan meningkatkan kadar Palladium, tingkat cemerlangnya casing menjadi bertambah dan VC tidak perlu melakukan plating rhodium lagi. Campuran emas dan jenis logam lain ini tentu saja berpengaruh terhadap bobot casing, jadi kalau kita bandingkan 2 casing jam yang sama dengan material beda, misal polished steel, akan terasa lebih berat yang terbuat dari solid gold.
Ok. Sekarang kembali ke topik utama apakah ada perbedaan antara Red/pink/rose gold? jenis emas ini sangat tergantung dari banyaknya campuran logam Copper didalamnya. Kemungkinan penggunaan istilah "Rose" mengacu pada pengertian "Rose" yang dalam kata Bahasa Perancis bisa juga berarti "Pink". Penambahan Copper berpengaruh pada tingkat "kemerahan" warna emas pada hasil akhir.
Pemakaian istilah Red/Pink/Rose sebenarnya lebih terkait dengan branding dan positioning sebuah merek. Karena memang tidak ada standar yang baku mengenai penggunaan istilah ini. Misalkan Panerai, Piaget, Bulgari dan Cartier lebih suka menggunakan istilah "Pink Gold". Sedangkan "Rose Gold", istilah yang sedang ngetrend akhir-akhir ini lebih sering digunakan oleh Patek Philippe, Breguet, Zenith dan Corum. Sedangkan "Red Gold" akhir-akhir ini terlihat sering digunakan oleh Hublot, Blancpain dan Gerald Genta yang sebagian besar memang menggunakan formula 5N untuk memunculkan nuansa "Red" pada casing solid gold mereka.
Para produsen jam semakin tertantang untuk lebih kreatif dalam membuat tampilan jam yang menarik dari bahan logam mulia ini. Louis Moinet, sebagai new comer dalam dunia jam-jam mewah menggunakan kombinasi antara formula 3N dan 4N pada casing jam mereka. Rolex, pada debutnya tahun 2008 menggunakan logam mulia yang mereka sebut sebagai "Everose Gold" yang merupakan kombinasi antara Gold, Copper dan Platinum untuk menimbulkan kesan unik.
Sebagai kesimpulan, mungkin bisa dikatakan begini: sebuah jam "Pink Gold" mungkin menggunakan formula 3N atau 4N. "Rose Gold" menggunakan formula 4N atau 5N dan untuk "Red Gold" sudah bisa dipastikan hanya menggunakan formula 5N. Nah mana yang menurut anda yang paling baik? kembali, semua sangat tergantung selera...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.