Supatra Sasuphan, gadis remaja usia 11 tahun asal Thailand seringkali  menangis karena dijuluki sebagai 'gadis serigala' dan 'gadis berwajah  monyet'. Hanya satu keinginannya bisa sembuh dari serbuan rambut lebat.
Namun  sejak ia dinobatkan sebagai World's Hairiest Girl (Gadis paling banyak  rambut), ia menjadi gadis yang populer di sekolahnya dan semakin sedikit  orang yang mengolok-oloknya.
Gadis yang akrab disapa Nat ini  merupakan salah satu dari 50 kasus sindrom ambras sejak abad  pertengahan. Sebelum banyak ahli yang memahami penyakit ini, penderita seringkali dicap sebagai manusia serigala (warewolves).
Namun  seiring perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran, para ahli  mengungkapkan bahwa kondisi ini akibat kelainan genetik langka yang  disebabkan oleh adanya kromosom yang rusak.
"Ada beberapa orang  yang memanggil saya dengan sebutan wajah monyet dan saya sangat terbiasa  dengan kondisi ini, tapi sekarang mereka tidak melakukannya lagi," ujar  Supatra, seperti dikutip dari The Sun, Selasa (1/3/2011).
Sebelumnya  ia telah berusaha menghilangkan rambut ditubuhnya dengan menggunakan  laser, tapi hal ini tidak berhasil karena rambut tersebut tumbuh  kembali. Rambut berlebih yang tumbuh ini terkadang membuatnya mengalami  beberapa kesulitan.
Ketika dilahirkan ia membutuhkan dua kali  operasi hanya untuk membantunya agar bisa bernapas. Saat lahir ia berada  dalam kondisi yang tidak terlalu sehat akibat lubang hidung yang  terlalu kecil yaitu hanya satu milimeter.
Akibat kondisinya itu,  ia harus berada di dalam inkubator untuk waktu 3 bulan pertama  kehidupannya agar bisa membantunya bernapas dan melakukan operasi untuk  memperbesar lubang hidungnya.
"Saya selalu berharap agar bisa sembuh suatu hari nanti," ujar Supatra.
Orang  dengan ambras sindrom biasanya memiliki rambut terpanjang di daerah  tulang belakang, rambut yang tebal dan panjang di sekitar telinga yang  mungkin menghalangi pemeriksaan pendengaran, memiliki hidung yang  menonjol dan ujung yang bulat, alis yang lebat serta rambut yang lebih  gelap dan kasar.
Sindrom ambras merupakan salah satu kelainan  genetik langka yang menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih di tubuh  terutama di wajah dan bahu pada perempuan. Beberapa kondisi diketahui  bisa menyebabkan pertubuhan rambut abnormal seperti hipertrikosis dan  hirsutisme.
Hingga kini belum ada pengobatan pasti yang bisa  menyembuhkan sindrom ambras, para ahli masih terus melakukan penelitian  mengenai penyakit ini.
(health.detik.com)
(health.detik.com)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.