Selasa, 01 November 2011

Meraih Keberkahan Di Pagi Hari

Awalilah pagi harimu dengan mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, sungguh sangat banyak keberkahan yang Allah subhanahu   wata’ala turun-kan di pagi hari, janganlah engkau enggan untuk menyingkirkan selimut yang meng-hangati tubuhmu, tinggalkan kenikmatan tidur sesaat di pagi hari itu walaupun udara sangat terasa dingin. Janganlah   memanjakan hawa nafsu dengan kemalasan untuk beranjak dari tempat tidur, karena akan ada banyak kerugian tatkala keberkahan di pagi hari itu engkau   biarkan lewat begitu saja berlalu. Berikut ini adalah kiat-kiat dan tahapan untuk meraih keberkahan di   pagi hari:    

Pertama: Raihlah keberkahan dengan berusaha bangun tidur sebelum adzan   Shubuh dikumandangkan, lalu raihlah keberkahan bangun tidurmu dengan   dengan memunajat-kan do'a bangun tidur, artinya,:

"Segala puji bagi Allah   yang telah membangunkan kami kembali setelah Dia menidurkan kami dan   hanya kepada-Nya tempat kami kembali."

Kedua: Sebelum memasuki kamar mandi raihlah keberkahan tatkala engkau   meletakkan pakaianmu seraya mengucapkan, "Bismillah", dan jangan lupa   berdo'a ketika mau masuk ke kamar mandi dengan ucapan,:

"Bismillah, Ya   Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan syetan laki-laki dan syetan perempuan"


dan juga jangan lupa untuk mendahulukan kaki kiri kita tatkala memasuki kamar mandi agar ada keberkahan yang bisa kita kumpulkan.  Lalu sucikanlah dirimu dengan meraih keberkahan wudhu`, agar wudhu` yang engkau lakukan itu mendapatkan keberkahan dari Allah subhanahu wata’ala maka sesuaikanlah dengan sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, dan ingatlah bahwa wudhu yang sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam akan meleburkan dosa-dosamu dan meng-hapuskan kesalahan-kesalahanmu serta akan mengangkat derajatmu disisi-Nya. 

Dan dahulukanlah kaki kananmu tatkala engkau keluar dari kamar mandi  seraya ber-do'a, "Ghufroonaka (Aku minta ampunan-Mu wahai Rabb-ku)", itu akan menambahkan keberkahan bagimu. Tatkala engkau sudah berada di luar kamar mandi hendaklah berdo'a   selesai wudhu,:

"Aku bersaksi (berikrar) bahwa tiada Tuhan yang haq kecuali   Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, Aku bersaksi (berikrar) bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya"


Laksanakanlah olehmu shalat sunat wudhu 2 raka'at, Allah subhanahu   wata’ala memberkahi hamba-Nya dengan balasan surga, ingatlah sebuah hadits   yang men-jelaskan tentang keutamaan Bilal radhiyallahu’anhu (muadzdzin   Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam) dia masuk surga karena   senantiasa shalat sunat wudhu` 2 raka'at setiap kali selesai berwudhu`.    

Ketiga: Jawablah olehmu panggilan adzan yang dikumandang oleh muadzdzin dari rumah Allah, dan sempurnakanlah keberkahan menjawab panggilan adzan tersebut dengan membaca sholawat Nabi shallallahu’alaihi wasallam dan seuntaian do'a setelah adzan berkumandang, artinya:

"Ya Allah,   Tuhan Pemilik panggilan adzan yang sempurna ini dan shalat (wajib) yang akan didirikan, berikanlah Al-Wasilah (derajat di dalam surga) dan fadhilah kepada Muhammad, dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam yang terpuji yang telah Engkau janjikan. Sesungguh Engkau tidak mengingkari janji."

Bermunajatlah engkau kepada Sang Penciptamu yang senantiasa mengabulkan   do'a para hamba-Nya, berdo'alah kepada-Nya dengan do'a apa saja yang   engkau inginkan, karena do'a antara adzan dan iqomah dikabulkan dan diijabahkan oleh-Nya, sebagaimana ucapan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, Do'a antara adzan dan iqomah tidak ditolak.   

Keempat: Lanjutkanlah dengan melaksanakan shalat sunat sebelum Shubuh   sebanyak dua raka'at dan sebaiknya engkau lakukan di rumah-mu, karena   Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah menganjurkan agar ummatnya   menghidupkan rumah mereka dengan shalat-shalat sunat, tilawatil qur`an,   dzikir-dzikir, dan amal ibadah sunat lainnya. Renungkanlah olehmu tentang keberkahan, kehebatan dan keutamaan yang  Allah subhanahu wata’ala sediakan bagi siapa saja yang mengerjakan shalat sunat dua raka'at sebelum Shubuh, tentang hal ini Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda,

"Dua raka'at shalat sunat fajar   (shalat sunat sebelum shalat Shubuh) lebih baik daripada dunia dan   seisinya" (al-Hadits).

Kelima: Lalu langkahkanlah kakimu ke luar rumah untuk menuju rumah   Allah, dan berdo'alah kepada-Nya tatkala engkau keluar dari rumahmu dengan   ucapan,:

"Bismillahi tawakkaltu 'alallahi laa haula walaa quwwata illa   billah" (Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada   daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan Allah), dan do'a-doa   lainnya


Dan tatkala engkau akan memasuki masjid jangan lupa mendahulukan kakimu   yang kanan karena engkau akan memasuki rumah Allah, tempat yang suci   lagi diagungkan, muliakanlah rumah-Nya dengan do'a,:

"Bismillah   washsholaatu wassalaamu 'alaa Rasulillahi, Allahum-maftahlii abwaaba rahmatika"  (Dengan menyebut nama Allah, semoga sholawat dan salam tercurah kepada   Rasulullah, Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu).

Muliakanlah rumah Allah yang engkau masuki dengan melaksanakan shalat   sunat tahiyyatul masjid dua raka'at, niscaya keberkahan pasti Allah subhanahu wata?ala limpahkan kepadamu.    

Keenam: Tunaikanlah shalat Shubuh dengan khusyu' agar engkau   dimuliakan dan digolongkan dalam barisan orang-orang yang beruntung,   renungkanlah firman Allah subhanahu wata’ala berikut ini, artinya,

"Sungguh   beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam   shalatnya" (QS. Al-Mu’minun: 1-2)

Dan ingatlah bahwa tujuan utamamu berada di rumah Allah di pagi hari   itu hanyalah untuk mengejar dan memburu keberkahan dan kehebatan shalat   Shubuh berjama'ah, oleh karena itu renungkanlah dengan sebaik-baiknya   tentang keagungan, kehebatan dan keutamaan sholat subuh berjama'ah di   masjid, renungkanlah apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam tentang hal itu, diantaranya: Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

“Tidak ada shalat   yang paling berat bagi orang-orang munafik selain shalat Shubuh dan Isya,   seandainya mereka mengetahui kebaikan didalam jamaah kedua shalat   tersebut, pasti mereka akan mendatangi-nya walaupun dengan merangkak”.  (Muttafaqun 'Alaih)

Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 

"Barangsiapa yang menghadiri shalat Isya berjama'ah maka seolah-olah dia   shalat setengah malam dan barangsiapa yang menghadiri shalat Shubuh   berjama'ah maka seolah-olah dia shalat semalam suntuk. (HR. Muslim)

Dalam hadits lain beliau bersabda:

“Barangsiapa shalat Shubuh   berjama'ah maka dia berada dalam jaminan Allah (maksudnya: Dia melindungi,   memperhatikan dan menjaga hamba tersebut).”
 (HR. Ibnu Majah dan Thabrani)


Dalam hadits lain beliau bersabda:

"Sesungguhnya Allah kagum terhadap   orang-orang yang shalat berjama'ah"
(HR.Ahmad).


Ketujuh: Selesai menunaikan shalat Shubuh berjama'ah, jangan sia-siakan keberkahan selanjutnya yaitu dzikir setiap selesai shalat fardhu.   (lihat teks dzikir selesai shalat fardhu dalam buku tuntunan do'a dan   wirid).  Setelah mengerjakan wirid selesai shalat fardhu, jangan terburu-buru untuk meninggalkan masjid, raihlah beribu-ribu keberkahan lainnya yang   telah Allah subhanahu wata’ala sediakan bagi siapa yang mau memburu,   keberkahan itu adalah dzikir pagi hari karena Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam berpesan melalui sabdanya,:

"Sungguh aku duduk bersama kaum berdzikir kepada Allah setelah shalat Shubuh hingga terbit matahari lebih aku senangi dari memerdekakan 4 orang keturunan (Nabi) Isma'il, dan Sungguh aku duduk bersama kaum berdzikir kepada Allah setelah shalat Ashar hingga terbenam matahari lebih aku senangi dari memerdekakan 4  orang keturunan (Nabi) Isma'il" (HR. Abu Daud)

Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,  

"Barangsiapa yang menunaikan shalat Shubuh berjama'ah, lalu dia berzikir   kepada Allah hingga terbit matahari lalu dia shalat dua raka'at, maka   dia mendapatkan pahala seperti pahala haji atau pahala umroh dengan   sempurna, sempurna dan sempurna" (HR. At-Tirmizi dan dishahihkan oleh Syekh   Al-Albani).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.