Jumat, 20 Januari 2012

4 Model Niche Blog Yang Penting Anda Ketahui

Secara harfiah, niche blog adalah blog yang membahas satu topik (bukan beragam topik). Menurut John James Robinson (yang kondang disebut Xfactor) dalam ebooknya The Authority Site Adsense Guide, niche blog ini terbagi menjadi 4 model berdasarkan jangkauan topiknya.

Jika Anda ingin membuat niche blog yang akan dimonetisasi dengan Google Adsense atau afiliasi, keempat model ini penting Anda ketahui. Mengapa? Pertama, dengan mengetahui model niche blog yang akan dibuat, Anda bisa memperkirakan berapa anggaran yang harus dikeluarkan. Kedua, Anda bisa memperkirakan berapa waktu yang Anda perlukan untuk mengelola niche blog yang akan dibuat tersebut.

Terlepas dari itu, berikut adalah tabel keempat model niche blog beserta contoh topik-topiknya.

Whole-niche
Broad-niche
Themed-niche
Micro-niche
HomeHome improvementKitchen remodelingKitchen cabinets
Food and DrinkHealth beveragesTeaGreen tea
HealthHair lossHair loss productsRogaine
ExerciseFitness programsYogaTantric yoga
ElectronicsComputersLaptop computersDell laptop computers
BusinessHome based businessOnline businesseBay

Penjelasan singkat keempat model tersebut bisa Anda lihat di bawah ini.

1. Whole-niche

Model whole-niche adalah blog yang membahas seluruh jangkuan topik. Misal, Anda memilih topik rumah. Cakupan rumah yang Anda bahas menyeluruh, mulai dari rumah bagian luar sampai rumah bagian dalam. Karena itu, blog Anda bisa memiliki ribuan artikel.

Model ini menguras dompet Anda jika semua artikelnya dibuatkan orang lain. Jika pun Anda membuat sendiri artikelnya, waktu yang Anda butuhkan akan banyak sekali karena blog model ini biasanya di-update tiap hari (sehari bisa 5-10 artikel).

Model ini tidak cocok bagi Anda yang pemula di niche blog dan beranggaran sedikit. Selain itu, model ini juga susah bersaing dengan blog atau situs otoritas yang sudah ada.

2. Broad-niche

Broad-niche adalah blog yang cakupan topiknya luas, namun tidak menyeluruh. Jika Anda memilih topik rumah, model blog ini membahas mengenai bagaimana meningkatkan fungsi rumah (home improvement), misalnya dekorasi kamar tidur. Dengan kata lain, rumah yang sudah ada dipercantik lagi.

Sama seperti model nomor satu, broad-niche juga membutuhkan anggaran waktu dan biaya yang besar. Tidak cocok bagi Anda yang beranggaran mepet.

3. Themed-niche

Themed-niche adalah blog yang pembahasan topiknya sudah mengarah ke satu bidang. Misal, topik Anda adalah rumah, maka pembahasan Anda hanya menyangkut dapur saja. Ini bisa berupa desain-desain dapur sampai bagaimana meningkatkan dan memperindah fungsi dapur.

Model ini dikenal juga sebagai “mini-authority site”. Sepanjang yang saya tahu, jumlah artikelnya berkisar 50-100. Namun, ada juga yang jumlah artikelnya ratusan.

Dari sisi anggaran blog model ini tidak “menguras” isi dompet Anda. Dari sisi waktu pengelolaan, model ini tidak membutuhkan banyak update. Bila sudah masuk Top 10 Google, pemiliknya biasanya tidak menyentuhnya lagi. Ini lazimnya di sebut set and forget.

4. Micro-niche

Micro-niche adalah blog yang cakupan topiknya sangat sempit. Misalnya, bila Anda memilih topik rumah, cakupan model ini hanya membahas kabinet-kabinet dapur saja.

Model niche blog ini umumnya berisi 5-50 artikel. Bahkan, ada juga yang mengisinya dengan satu artikel saja. Karena kata kunci yang dibidik umumnya long tail keywords sehingga model ini relatif mudah mengalahkan blog-blog otoritas di hasil penelusuran mesin pencari. Selain itu, dari sisi anggaran dan waktu, model ini cocok bagi Anda yang baru terjun dan beranggaran terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.