Jumat, 19 Agustus 2011

Tradisi Tukerin Duit Baru Menjelang Lebaran

tukerin duitTentunya anda masih ingat ketika kita masih kecil betapa senangnya dikala hari raya idul fitri tiba, selain memakai baju baru, sendal baru, celana baru, tentunya yang tidak kalah menariknya adalah tradisi "angpau" ketika bertandang kerumah sanak-kerabat dan handai-taulan. Sampai saat ini banyak orang yang sibuk untuk tukerin duit agar bisa bagi-bagi angpau di waktu lebaran. Entah darimana tradisi ini berawal, tapi yang pasti kalau datang lebaran pasti anak-anak merasa senang mendapatkan duit baru.

Menukarkan duit baru memang sudah tradisi dari dulu, sebagian orang rela antri untuk mendapatkan duit baru dari bank. Memang tidak ada hukumnya yang mengatakan wajib untuk memberikan uang pada hari raya, namun sebagian orang melakukannya hanya untuk melampiaskan kebahagian karena telah sebulan menahan hawa nafsu tidak makan dan minum, sampai pada saatnya hari raya idul fitri mereka dengan tulus membagi-bagikan uang kepada orang yang mereka sayangi, baik itu anak, keponakan, tetangga dan lain-lain.

Dari tradisi diatas kemudian timbulah kebiasan untuk menukarkan duit baru untuk dibagi-bagikan di hari tersebut. Bagi sebagian nasabah bank memang tidak masalah untuk menukarkan di bank mereka karena pihak bank sendiri lebih mem-prioritaskan nasabah mereka yang mendapatkan tukeran duit baru untuk hari raya ketimbang nasabah dari bank lain atau orang umum.

Tradisi tuker duit ini kemudian dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk mengambil untung. Tentu saja bagi yang merasa kepepet untuk menukarkan duit dengan duit baru bagi keperluan lebaran. Mereka terpaksa menukarkan dengan resiko uang yang mereka tukarkan harus dipotong sebagai "imbalan" bagi sang penukar.

Tentu ada yang menyedihkan dibalik kecerian memberikan duit baru dihari lebaran. Sejak awal saya mengikuti ritual rutin ini ada yang merasa mengganjal di hati saya, betapa nilai tukar uang kita semakin hari semakin menurun, coba saja anda bayangkan dulu ketika kita masih kecil, kita mungkin senang dengan uang baru pecahan 100 rupiah atau 500 rupiah, namun sekarang tidak ada yang mau menerima 1000-an baru, pasti mereka senang dengan 2000-an baru atau lebih, iya ga sih..?.

Duit baru memang memberikan kecerian tersendiri bagi anak-anak ketika ber-lebaran. Setidaknya mereka harus menghargai duit yang merka dapatkan di hari raya misalnya untuk ditabung, tidak untuk dibelikan sesuatu yang membawa mudharat.

Lalu bagaimana dengan anda, apakah anda juga ingin membagi-bagikan duit juga di hari lebaran nanti?, kalau yang punya bisnis di rumah, tentunya menukar duit dengan duit baru menjadi prioritas karena untung dari berbisnis biasanya akan kita bagi-bagikan kepada sanak saudara, agar semua turut gembira di hari raya. tapi jangan lupa bersedekah juga yah, terus jangan sampai habis uang THR-nya, nanti setelah lebaran cuma bisa senyum kecut...hehe, piss ah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.